100 Pemikir Ekonomi Bersatu: Menggagas Terobosan Baru untuk Memacu Pertumbuhan!

Co.id Dengan izin Allah semoga kita semua sedang diberkahi segalanya. Di Kutipan Ini saya ingin membahas berbagai perspektif tentang internasional. Artikel Yang Berisi internasional 100 Pemikir Ekonomi Bersatu Menggagas Terobosan Baru untuk Memacu Pertumbuhan Yok ikuti terus sampai akhir untuk informasi lengkapnya.

Strategi kebijakan yang inovatif serta terintegrasi sangat diperlukan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengelola sumber daya dengan lebih efisien di masa depan. Komitmen untuk memperoleh target pertumbuhan ekonomi yang tinggi, yaitu 8% dan meningkatkan rasio penerimaan pajak terhadap PDB menjadi 23%, diharapkan dapat memberikan angin segar bagi perekonomian Indonesia.

Peralihan pemerintahan memberikan peluang signifikan bagi negara untuk melanjutkan agenda pembangunan berkelanjutan, serta mengatasi tantangan yang semakin kompleks baik di tingkat domestik maupun global. Dalam hal ini, INDEF berusaha untuk menyediakan platform bagi para ekonom untuk memberikan masukan kepada pemerintahan baru melalui acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia.

Acara ini akan fokus pada empat klaster prioritas, yakni harmonisasi kebijakan fiskal dan moneter, pembangunan ekonomi berkelanjutan, akselerasi industri dan UMKM, serta penguatan sumber daya manusia. Tujuannya adalah untuk memberikan kontribusi pemikiran dan ide-ide terbaru yang dapat membantu pemerintah dalam memperbaiki kondisi perekonomian saat ini dan ke depan.

Sektor industri manufaktur, yang selama ini menjadi pilar utama perekonomian, mengalami penurunan signifikan dalam permintaan dan produksi. Ketidakpastian di pasar global menjadi penghalang bagi pertumbuhan ekonomi dan juga berdampak pada investasi serta perdagangan internasional. Dengan kebijakan yang tepat, pemerintahan baru diharapkan dapat membawa Indonesia menuju kemajuan yang stabil dan kesejahteraan yang merata bagi seluruh rakyat.

Di sisi lain, sektor penerimaan negara menghadapi defisit yang cukup besar akibat penurunan pendapatan pajak. Mengusung tema Estafet Kepemimpinan Baru Menuju Akselerasi Ekonomi, forum ini akan dibuka dengan sambutan dari Kemenko Ekonomi mengenai Arah Kebijakan dan Strategi Membangun Ekonomi Menuju Indonesia yang Berkelanjutan. Kelemahan dalam pendapatan menjadi tantangan serius bagi pemerintahan baru, apalagi kebutuhan pembiayaan dari luar negeri sulit diperoleh karena kondisi ekonomi global yang tidak stabil.

Tahun ini merupakan waktu yang penuh tantangan bagi perekonomian Indonesia. Tekanan domestik, terutama dari sektor-sektor penting ekonomi, menjadi pilar terbesar bagi pertumbuhan nasional. Hingga 31 Agustus 2024, penerimaan pajak mengalami kontraksi sebesar 4,04% (tahun ke tahun), diperburuk oleh penurunan pertumbuhan ekonomi di Eropa yang memberikan dampak buruk di dalam negeri.

Oleh karena itu, kehadiran pemerintahan baru di 2024 membawa harapan baru untuk penguatan ekonomi domestik. Hal ini terlihat dari Purchasing Managers' Index (PMI) pada September 2024 yang tercatat sebesar 49,2, menunjukkan fase kontraksi. Penurunan sektor konsumsi rumah tangga, dibarengi dengan berkurangnya jumlah kelas menengah dari 57,33 juta jiwa pada tahun 2019 menjadi 47,85 juta jiwa pada tahun 2024, juga berkontribusi terhadap turunnya daya beli yang menyebabkan deflasi selama tiga bulan berturut-turut.

Bukan hanya tekanan dari dalam negeri, tetapi juga variasi dinamika politik global yang memperburuk situasi ekonomi di Indonesia. Forum ini diharapkan menjadi wadah diskusi untuk merumuskan masukan dan pemikiran dari para ekonom yang dapat memperkuat kebijakan dalam mendorong akselerasi ekonomi nasional. Seluruh kontribusi ini juga akan diabadikan dalam sebuah buku yang berisi sumbangan pemikiran dari 100 ekonom Indonesia, dan akan diserahkan langsung kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.