AS Mengelus Strategi Rahasia: Menyulut Kerjasama Tersembunyi dengan China untuk Menjaga 'Stabilitas' Putin dan Kim Jong Un!

Co.id Selamat beraktivitas semoga hasilnya memuaskan. Dalam Blog Ini mari kita eksplorasi potensi internasional yang menarik. Artikel Ini Membahas internasional AS Mengelus Strategi Rahasia Menyulut Kerjasama Tersembunyi dengan China untuk Menjaga Stabilitas Putin dan Kim Jong Un Tetap fokus dan ikuti pembahasan sampe selesai.

Ketegangan yang meningkat antara Washington, Moskow, dan Pyongyang terjadi setelah konflik di Ukraina, serta ketidakstabilan di Semenanjung Korea. Dalam konteks ini, AS dilaporkan meminta dukungan dari China untuk mempengaruhi Rusia dan Korea Utara agar tidak memperburuk situasi. Hal ini diungkapkan dalam sebuah konferensi pers di Washington yang melibatkan Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, dan rekan-rekannya dari Korea Selatan.

China telah menyatakan seruan untuk gencatan senjata dan perundingan damai sebagai jalan untuk mengakhiri perang di Ukraina. Selain itu, China berusaha mendorong terciptanya stabilitas di Semenanjung Korea. Dalam sebuah pertemuan diplomatik, beberapa pejabat tinggi AS bertemu dengan Duta Besar China untuk membahas cara untuk mengurangi kerja sama antara Beijing dan Korut.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, menyatakan bahwa ia tidak memiliki informasi lebih jauh mengenai pertemuan tersebut. Para pengamat berpendapat bahwa China mungkin menentang peningkatan kerjasama militer antara Rusia dan Korut, karena hal ini dianggap dapat menciptakan ketidakstabilan lebih lanjut di kawasan ini.

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengatakan bahwa percakapan antara pihak-pihak terkait telah berlangsung dengan intens. Dia menambahkan bahwa China memahami harapan AS agar mereka menggunakan pengaruhnya untuk menekan kegiatan yang berpotensi berbahaya. Sementara itu, laporan menyebutkan bahwa Pyongyang telah mengirim pasukan ke Ukraina untuk membantu Rusia dalam konfliknya dengan Kyiv.

Di sisi lain, Korea Utara terus melakukan uji coba rudal balistik, yang dianggap Seoul sebagai tanda peringatan mengenai potensi konflik yang lebih luas. Menurut Shi Yinhong, seorang ahli hubungan internasional, kemitraan antara Rusia dan Korut bertentangan dengan keinginan Beijing untuk menjaga perdamaian di kawasan tersebut. China menyadari kompleksitas situasi ini dan harus mempertimbangkan dengan hati-hati dukungannya terhadap Moskow tanpa mengabaikan kepentingan Barat.