Banyuwangi: Pangan Lokal Unggulan sebagai Kunci Memerangi Stunting!

Co.id Mudah-mudahan selalu ada harapan di setiap hati. Pada Saat Ini saya mau menjelaskan manfaat dari gaya hidup yang banyak dicari. Catatan Artikel Tentang gaya hidup Banyuwangi Pangan Lokal Unggulan sebagai Kunci Memerangi Stunting Mari kita bahas tuntas artikel ini hingga bagian penutup.
Table of Contents
Sugirah, dalam perannya sebagai Plt Bupati Banyuwangi, mengemukakan bahwa salah satu langkah yang dapat diambil adalah mengeksplorasi potensi pangan lokal yang ada di daerah tersebut. Menurut Ahmad Sulaeman, MS, PhD, seorang pakar teknologi pangan dari Institut Pertanian Bogor, kualitas nutrisi dari pangan lokal Banyuwangi sangat menjanjikan dalam menangani masalah stunting dan anemia.
Pada acara Jelajah Gizi 2024 yang diselenggarakan oleh Danone Indonesia pada tanggal 5 November 2024, Sugirah menekankan pentingnya pengentasan permasalahan stunting sebagai prioritas di Banyuwangi. Acara ini didukung oleh pemerintah kabupaten Banyuwangi sebagai bagian dari upaya untuk memperbaiki kondisi kesehatan anak-anak di wilayah tersebut. Salah satu contoh yang menonjol adalah sajian ayam kesrut yang dihidangkan di restoran Srengenge Wetan, yang mengusung tema makanan tradisional Banyuwangi.
Banyuwangi memiliki inisiatif Banyuwangi Tanggap Stunting (BTS), yang bertujuan untuk mengurangi angka stunting hingga 50% pada tahun 2024. Dengan kekayaan hasil pertanian, peternakan, dan laut yang melimpah, Banyuwangi memiliki banyak sumber pangan lokal yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi masalah stunting. Makanan khas seperti ayam kampung, berbagai jenis ikan laut, telur, serta beragam sayuran, menjadi bagian dari hidangan tradisional yang bergizi.
Selain intervensi dari pemerintah, masyarakat juga diharapkan dapat memanfaatkan sumber pangan lokal untuk mengatasi masalah gizi. Program Jelajah Gizi yang diadakan oleh Danone Indonesia sejak 2013 diharapkan mampu mengedukasi masyarakat tentang pentingnya memenuhi nutrisi harian bagi anak dan keluarga melalui pangan lokal yang mudah diakses. Arif Mujahidin, sebagai Direktur Komunikasi Korporat Danone Indonesia, menegaskan harapannya agar program ini terus berjalan dengan baik.
Pada kesempatan yang sama, Riyan, seorang karyawan di restoran tersebut, menjelaskan bahwa ayam kesrut dibuat menggunakan ayam kampung sebagai bahan utamanya. Berdasarkan data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, prevalensi stunting di Indonesia mencapai 21,6%, dan Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa satu dari tiga anak mengalami anemia. Dengan kekayaan alam yang dimiliki Banyuwangi, memperkenalkan pangan tradisional menjadi salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan gizi.
Ahmad juga menyoroti bahwa mengonsumsi ayam kesrut bisa efektif untuk mencukupi kebutuhan protein harian dengan mudah. Prof. Ikeu Tanziha, MS, Staf Khusus Badan Gizi Nasional, menekankan bahwa pemenuhan gizi adalah hak setiap anak yang tercantum dalam Konvensi Anak tahun 1992. Ia menegaskan bahwa setiap anak berhak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, serta menuntut agar tidak ada lagi anak yang dilahirkan dengan kondisi stunting atau berat badan rendah.
Prof. Ikeu mengingatkan pentingnya kolaborasi lintas sektoral dalam menangani isu ini, seperti yang terlihat pada acara Jelajah Gizi 2024, di mana berbagai pihak dari pemerintah, akademisi, dan media bekerjasama dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya gizi dan mempromosikan kekayaan pangan lokal di Banyuwangi.
Terima kasih telah membaca seluruh konten tentang banyuwangi pangan lokal unggulan sebagai kunci memerangi stunting dalam gaya hidup ini Saya berharap artikel ini menambah wawasan Anda selalu berpikir positif dalam bekerja dan jaga berat badan ideal. Jika kamu mau Sampai bertemu di artikel selanjutnya. Terima kasih atas dukungan Anda.
✦ Tanya AI