Barista Mengungkap Alasan Mengejutkan di Balik Penolakan Terhadap 'Flavored Coffee'

Co.id Mudah-mudahan selalu ada senyuman di wajahmu. Pada Postingan Ini saya akan membahas perkembangan terbaru tentang gaya hidup. Ulasan Artikel Seputar gaya hidup Barista Mengungkap Alasan Mengejutkan di Balik Penolakan Terhadap Flavored Coffee Jangan berhenti di tengah lanjutkan membaca sampai habis.
Paduan rasa dalam kopi semakin banyak diperbincangkan, terutama setelah pernyataan dari Laila Ghambari, barista yang berhasil meraih juara dalam Barista Championships AS pada tahun 2024. Ia mengungkapkan bahwa penambahan perasa pada kopi biasanya digunakan untuk menutupi rasa buruk dari biji kopi yang berkualitas rendah. Menurutnya, kopi berkualitas tinggi seharusnya dinikmati tanpa penambahan zat perasa, sehingga tidak ada kebutuhan untuk menutupi rasa aslinya.
Ghambari menjelaskan, “Standar industri menyebutkan bahwa kopi yang mengandung perasa adalah kopi yang berkualitas jelek.” Dalam prosesnya, kopi sebenarnya diolah dari biji kopi yang melalui tahapan pemanggangan, penggilingan, dan penyeduhan, yang membuatnya tidak menarik bagi para pencinta kopi dan barista. Menurutnya, flavored coffee lebih sering digunakan oleh mereka yang ingin menutupi kualitas biji kopi yang kurang memuaskan.
Barista ini juga menyatakan bahwa penambahan zat perasa umumnya menggunakan bahan-bahan artifisial, yang tidak sesuai dengan esensi dari kopi berkualitas. Aroma dan cita rasa kopi seharusnya berkembang secara alami dari karakter biji, teknik pemanggangan, dan cara penyeduhannya. Dalam sebuah laporan dari HuffPost pada 30 Oktober 2024, disebutkan bahwa flavored coffee sering kali terbuat dari biji kopi yang sudah tidak segar, sehingga keaslian rasa kopi meredup.
Meski bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kopi rasa tergolong aman menurut Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat, banyak kalangan kopi menilai bahwa kopi sebaiknya dipasarkan berdasarkan cita rasa alami. “Proses pemanggangan itu sendiri dapat menambah kompleksitas rasa, termasuk meningkatkan rasa manis,” tambah Ghambari. Dalam dunia kopi specialty, ia menegaskan betapa tidak adanya ruang untuk perasa tambahan.
Namun, Jill Hoff, juara dari Canadian Barista Championships pada 2020, memiliki pandangan berbeda. Dia berargumen bahwa flavored coffee bisa menjadi alternatif yang baik untuk mengatasi masalah pada kopi yang mungkin rusak setelah pemanggangan, atau saat biji kopi yang digunakan berkualitas rendah. Diskusi tentang alternatif infused coffee yang lebih lezat layak untuk dieksplorasi.
Begitulah ringkasan barista mengungkap alasan mengejutkan di balik penolakan terhadap flavored coffee yang telah saya jelaskan dalam gaya hidup Saya berharap artikel ini menambah wawasan Anda pantang menyerah dan utamakan kesehatan. Bagikan postingan ini agar lebih banyak yang tahu. semoga artikel lainnya juga menarik. Terima kasih.
✦ Tanya AI