Bebas Dari Jeratan Narkoba, Epy Kusnandar: Kisah Inspiratif Seorang Eks Pecandu

Co.id Bismillah semoga hari ini membawa berkah untuk kita semua. Pada Hari Ini aku ingin berbagi pengetahuan mengenai hiburan yang menarik. Tulisan Yang Mengangkat hiburan Bebas Dari Jeratan Narkoba Epy Kusnandar Kisah Inspiratif Seorang Eks Pecandu Mari kita bahas tuntas artikel ini hingga bagian penutup.

Istri dari Epy Kusnandar, Karina, memberikan penjelasan seputar momen penangkapan suaminya. Ia mengatakan, Ketika penangkapan berlangsung, anak saya ada di samping, pihak kepolisian meminta saya untuk menyingkir sebentar. Awalnya saya enggan, tetapi setelah diberitahu dengan baik, saya setuju untuk ngobrol, dan itulah yang terjadi hingga penangkapan itu.

Epy yang dikenal sebagai pemain film Preman Pensiun menyatakan rasa terima kasihnya, karena hingga saat ini, dia terus diingatkan mengenai kehidupannya. Saya diingatkan bahwa saya sudah tua, memiliki istri yang cantik, dan seorang anak. Lalu, apa lagi yang perlu dicari? Terima kasih kepada semua yang telah mengingatkan saya tentang hal ini, ujarnya.

Dalam penjelasannya, Karina mengakui bahwa awalnya ia tidak percaya suaminya terlibat dalam kasus narkoba. Setelah beberapa waktu, asistennya menghubungi saya dan meminta agar saya segera pulang. Saya bingung, tak lama kemudian, anggota Polres Jakarta Barat datang menemui saya, jelas Karina, yang berdiri di samping Epy. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian yang telah berbicara dengan sangat sopan.

Selama ini, Epy Kusnandar telah menyelesaikan proses rehabilitasi narkoba sejak tanggal 17 Agustus 2024. Kini, ia telah kembali melanjutkan aktivitas sehari-harinya seperti biasa. Ketika menjadi bintang tamu di acara Pagi Pagi Ambyar yang ditayangkan di Trans TV, Epy memperkenalkan dirinya. Terima kasih kepada kepolisian yang peduli kepada saya, ungkap Epy pada hari Selasa, 12 November 2024.

Kasus penangkapan Epy dan rekannya, Yogi, terjadi di sebuah apartemen di Kalibata, Jakarta Selatan, pada tanggal 9 Mei 2024. Penangkapan ini berawal dari informasi masyarakat mengenai peredaran narkoba jenis ganja di daerah Palmerah, Jakarta Barat.