• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Dari Kecopetan di Pakansari hingga Menggapai Mimpi: Perjalanan Inspiratif Bayu Eka Sari Menjadi Asisten Luis Milla

img

Co.id Mudah-mudahan harimu cerah dan indah. Hari Ini aku ingin berbagi pengetahuan mengenai olahraga yang menarik. Pandangan Seputar olahraga Dari Kecopetan di Pakansari hingga Menggapai Mimpi Perjalanan Inspiratif Bayu Eka Sari Menjadi Asisten Luis Milla Pastikan kalian menyimak seluruh isi artikel ini ya.

Dalam sebuah pengalaman yang tidak terlupakan, seorang penggemar sepak bola harus merogoh kocek hingga Rp500 ribu untuk mendapatkan tiket pertandingan. Cerita ini semakin menarik ketika ia harus memanjat pagar stadion demi menyaksikan laga idolanya. Sayangnya, dalam proses tersebut, ia kehilangan telepon genggamnya akibat dicopet. Kejadian ini memang cukup umum terjadi di dunia sepak bola.

Pada tanggal 12 Juni 2017, pelatih Timnas Indonesia, Luis Milla, beserta penerjemahnya, Bayu Eka Sari, menunggu dengan sabar acara jumpa pers yang terlambat di Hotel Alana, Sleman. Luis Milla sempat ditanya tentang penguasaan bahasa Spanyol, mengingat Bayu diharapkan dapat menjadi penerjemahnya. Dalam sebuah podcast yang ditayangkan oleh Liputan6, Bayu menceritakan serangkaian pengalaman menariknya dengan dunia sepak bola Indonesia yang mengantarkannya lebih dekat dengan Luis Milla.

Bayu melihat konferensi pers yang menghadirkan Luis Milla sebagai pelatih baru Timnas Indonesia dan terkejut saat mendengar penerjemahnya menggunakan bahasa Inggris. Situasi ini memang menggelitik karena Bayu, meskipun baru di dunia sepak bola Indonesia, ternyata cukup mahir dalam berbagai bahasa, termasuk Spanyol. Luis Milla sendiri memiliki catatan yang menarik, memimpin Timnas Indonesia dalam 29 pertandingan dengan hasil 13 kali menang, tujuh imbang, dan sembilan kali kalah.

Bayu Eka Sari, yang belakangan dikenal luas sebagai penerjemah bahasa pelatih, sebenarnya baru saja mengawali kariernya di dunia sepak bola Indonesia delapan tahun lalu. Banyak teman yang menyayangkan keputusannya untuk meninggalkan perusahaan tempatnya bekerja sebelumnya. Kini, ia aktif dalam memberikan informasi seputar Timnas Indonesia, BRI Liga 1, dan berbagai liga lainnya.

Pada tahun 2016, Bayu mengalami momen berkesan saat menyaksikan langsung perjuangan Timnas Indonesia di bawah asuhan Alfred Riedl di Piala AFF. Keinginan untuk bekerja di PSSI dan berkontribusi sebagai penerjemah Luis Milla pun terwujud saat ia resmi bergabung dengan tim. Sejak itu, perjalanannya dalam dunia sepak bola semakin berwarna dan tak terlupakan.

Itulah informasi seputar dari kecopetan di pakansari hingga menggapai mimpi perjalanan inspiratif bayu eka sari menjadi asisten luis milla yang dapat saya bagikan dalam olahraga Silakan telusuri sumber-sumber terpercaya lainnya kembangkan hobi positif dan rawat kesehatan mental. Bantu sebarkan pesan ini dengan membagikannya. Sampai bertemu di artikel menarik berikutnya. Terima kasih.

© Copyright 2024 - TV7 News Informasi Berita Terupdate dan Terbaru Indonesia
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads