• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Ancaman di Ujung Tanduk: Raksasa Otomotif Terancam PHK Massal dan Kebangkrutan!

img

Co.id Semoga kalian semua dalam keadaan baik ya. Pada Artikel Ini mari kita telaah berbagai sudut pandang tentang internasional. Tulisan Yang Mengangkat internasional Ancaman di Ujung Tanduk Raksasa Otomotif Terancam PHK Massal dan Kebangkrutan Tetap fokus dan simak hingga kalimat terakhir.

Internal memo dari dewan pekerja Volkswagen menyoroti masalah signifikan terkait dengan tingginya biaya tenaga kerja perusahaan. Sementara itu, Volkswagen terus menghadapi kompetisi ketat dari kendaraan yang lebih murah yang diproduksi di China. Temuan ini diambil dari laporan tahunan yang mengevaluasi pengeluaran global perusahaan untuk sumber daya manusia dibandingkan dengan pendapatan yang diperoleh.

Dalam komunikasi internal kepada karyawan, dewan pekerja juga mencatat adanya penurunan signifikan dalam pendapatan di segmen-segmen lain dari grup Volkswagen, termasuk Porsche, Audi, dan VW Financial Services, selama sembilan bulan pertama di tahun ini. Proporsi pendapatan yang dialokasikan untuk biaya tenaga kerja di Volkswagen turun dari 18,2% pada tahun 2020 menjadi 15,4% pada tahun 2023.

Analis dari Stifel, Daniel Schwarz, menyebutkan bahwa salah satu penyebab meningkatnya pengeluaran untuk tenaga kerja adalah karena Volkswagen memproduksi banyak komponen dan perangkat lunak secara internal. Perusahaan masih berupaya menyelesaikan negosiasi upah dengan karyawan dan juga menghadapi kemungkinan penutupan tiga pabrik utama.

Di Jakarta, CNBC Indonesia menginformasikan bahwa Volkswagen masih berada di tengah badai yang belum mereda. Serikat pekerja menuntut kenaikan gaji sebesar 7%, sementara perusahaan mengancam akan melakukan pemotongan gaji hingga 10%. Perusahaan menghadapi tantangan besar dalam hubungannya dengan karyawan mereka, dan rasio biaya kerja di anak perusahaan Jerman, VW AG, diperkirakan berkisar antara 15,8% hingga 17,5%.

Tekanan margin yang dihadapi akibat kompetisi dari pasar China mendorong perusahaan untuk memotong biaya tetap. Meskipun demikian, rasio biaya kerja Volkswagen masih lebih tinggi dibandingkan dengan BMW, Mercedes-Benz, dan Stellantis, yang menghabiskan antara 9,5% dan 11% pada tahun 2023, seperti yang dicatat dalam memo dewan pekerja pada Rabu, 20 November 2024.

Menurut laporan dari Reuters, manajemen Volkswagen direncanakan akan memulai putaran negosiasi baru dengan serikat pekerja yang mewakili sekitar 120.000 pekerja di Jerman pada hari Kamis. Merek Volkswagen telah mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar di Eropa sejak tahun 2005, dan meskipun produk mereka kompetitif, masalah utama yang dihadapi adalah tingginya biaya produksi. Terakhir, perusahaan dilaporkan menderita kerugian sebesar 5,5 miliar euro (setara dengan Rp 92 triliun).

Itulah ulasan tuntas seputar ancaman di ujung tanduk raksasa otomotif terancam phk massal dan kebangkrutan yang saya sampaikan dalam internasional Terima kasih telah membaca hingga akhir ciptakan peluang dan perhatikan asupan gizi. Ayo sebar informasi baik ini kepada semua. lihat artikel lain di bawah ini.

© Copyright 2024 - TV7 News Informasi Berita Terupdate dan Terbaru Indonesia
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads