• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Chef Ini Menuai Cibiran Setelah Sindir Pelanggan yang Pesan Makanan Secuil

img

Co.id Semoga kamu tetap berbahagia ya, Pada Saat Ini saya ingin berbagi pandangan tentang gaya hidup yang menarik. Deskripsi Konten gaya hidup Chef Ini Menuai Cibiran Setelah Sindir Pelanggan yang Pesan Makanan Secuil Simak artikel ini sampai habis

Hugh, seorang koki terkenal, mengungkapkan keluhannya terkait perilaku pengunjung di restorannya. Menurutnya, setelah berusaha keras menghias meja makan dan menyajikan bunga segar, banyak pengunjung yang hanya memesan makanan dengan harga rendah, sekitar £25 (sekitar Rp 505.000) per orang. Hal ini membuat Hugh merasa frustrasi, terutama karena kebanyakan dari mereka datang dan berbagi makanan untuk dua atau tiga orang.

Dalam sebuah wawancara dengan DailyMailUK pada tanggal 12 November, Hugh menunjukkan rasa kesalnya terhadap pengunjung yang tidak menghargai standar restoran mewah. Dia menekankan pentingnya etiket saat makan di tempat yang menawarkan pengalaman kuliner yang eksklusif. Menurutnya, jika situasi ini terus berlanjut, dia mungkin akan mempertimbangkan untuk menaikkan harga menu atau bahkan menutup restoran keluarga yang telah dibangunnya.

Hugh menjelaskan bahwa ia sering menemukan pengunjung yang hanya memesan air gratis, atau tap water, dan mengabaikan minuman lainnya. Dia berpendapat bahwa orang yang benar-benar ingin menikmati suasana restoran seharusnya memesan setidaknya satu hidangan utama dan sebotol anggur. Kritikan ini semakin menguat setelah ia menyadari bahwa banyak pengunjung merasa terbatas dalam berbelanja.

Salah satu pengunjung di media sosial mengomentari bahwa tidak semua orang memiliki akses untuk menikmati hidangan mewah setiap hari. Mereka juga menunjukkan bahwa restoran Hugh buka hanya untuk jam makan siang, sehingga menjadi tantangan untuk menutupi biaya operasional yang tinggi. Beberapa netizen lainnya juga menyoroti bahwa manajemen restoran harus mempertimbangkan waktu operasionalnya agar lebih menguntungkan.

Dengan menjadikan pengalaman makan di restauran sebagai momen spesial, diharapkan pengunjung bisa menghargai lebih tinggi. Hugh merasa bahwa jika seseorang hanya mampu memesan hidangan seadanya, mungkin ada baiknya untuk memilih makan di taman ketimbang masuk ke restoran.

Selesai sudah pembahasan chef ini menuai cibiran setelah sindir pelanggan yang pesan makanan secuil yang saya tuangkan dalam gaya hidup Jangan ragu untuk mendalami topik ini lebih lanjut optimis terus dan rawat dirimu baik-baik. Silakan share kepada rekan-rekanmu. cek artikel lainnya di bawah ini. Terima kasih.

© Copyright 2024 - TV7 News Informasi Berita Terupdate dan Terbaru Indonesia
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads