Pertempuran Memanas: Rusia Tanggapi Serangan Rudal AS-Inggris dengan ICBM Mematikan!

Co.id Selamat membaca semoga mendapatkan ilmu baru. Pada Detik Ini aku mau berbagi pengalaman seputar internasional yang bermanfaat. Pembahasan Mengenai internasional Pertempuran Memanas Rusia Tanggapi Serangan Rudal ASInggris dengan ICBM Mematikan Baca sampai selesai agar pemahaman Anda maksimal.

Rusia berpotensi meningkatkan berbagai metode untuk menghadapi negara-negara Barat, yang mencakup ancaman sabotase di bawah laut serta penggunaan proksi untuk mengganggu jalur perdagangan di Selat Bab Al Mandab, dekat Laut Merah. Tindakan ini telah dihubungkan dengan kelompok pemberontak Houthi di Yaman. Jack Watling, seorang peneliti senior di Royal United Services Institute yang berbasis di Inggris, mengemukakan bahwa meskipun ada kekhawatiran di kalangan beberapa pihak di Barat, penggunaan rudal jarak jauh oleh Barat ke arah Rusia 'tentu tidak akan' memicu respons nuklir dari Moskow.

Pada bulan Oktober, pemimpin MI5, lembaga intelijen dalam negeri Inggris, mengungkapkan bahwa Rusia telah meningkatkan kolaborasinya dengan geng kriminal sebagai bagian dari usaha berkelanjutan untuk menciptakan kekacauan di jalanan Inggris dan Eropa. Tindakan ini dilakukan setelah Presiden Vladimir Putin memperingatkan bahwa penggunaan rudal yang diproduksi oleh AS dan Inggris di dalam wilayah Rusia identik dengan keterlibatan langsung NATO dalam konflik yang terjadi.

Penggunaan rudal oleh Ukraina ini mulai terlaksana setelah London dan Washington memberikan izin untuk menghantam target di Rusia. Di sisi lain, Pavel Povdig, seorang peneliti senior di Institut Penelitian Perlucutan Senjata PBB, mengatakan bahwa menjatuhkan bom di Ukraina tampaknya tidak ada dalam opsi yang diperhitungkan oleh Moskow. Sementara itu, Rusia juga telah mengalirkan arus migrasi ke barat dengan tujuan untuk menimbulkan masalah politik di negara-negara seperti Polandia, Lithuania, dan Finlandia.

Menurut laporan terbaru di Wall Street Journal, Rusia memberikan informasi penargetan kepada Houthi untuk menyerang pengiriman Barat di Laut Merah. Meski demikian, pakar konflik zona abu-abu dari Atlantic Council, Elisabeth Braw, menekankan bahwa keterlibatan Rusia tidak dapat diabaikan. Namun, tidak ada kejelasan dalam pernyataan Angkatan Udara Ukraina mengenai tujuan spesifik dari rudal balistik antarbenua yang mereka luncurkan, atau apakah serangan tersebut memiliki dampak merusak.

Rusia juga diketahui telah merencanakan serangan sabotase, yang melibatkan penggunaan perangkat pembakar yang ditemukan di pusat kargo DHL di Jerman dan Inggris pada bulan Juli. Selain itu, pada Kamis, 21 November 2024, Rusia diketahui telah meluncurkan rudal balistik antarbenua dari wilayah Astrakhan, selatan Rusia, dalam serangan terhadap Ukraina. Rudal balistik antarbenua umumnya dirancang untuk memiliki jangkauan ribuan kilometer dan dapat dilengkapi dengan hulu ledak nuklir, yang dalam beberapa kemungkinan juga dapat dipasangkan dengan hulu ledak konvensional.