Pertemuan Rahasia Elon Musk dengan Iran: Apa yang Terjadi di Balik Pintu Tertutup?

Co.id Selamat beraktivitas semoga penuh keberhasilan., Disini saya ingin menjelaskan lebih dalam tentang internasional. Informasi Terbaru Tentang internasional Pertemuan Rahasia Elon Musk dengan Iran Apa yang Terjadi di Balik Pintu Tertutup Pastikan Anda membaca hingga bagian penutup.

Dalam suatu langkah yang berbeda dari pendekatan agresif yang biasa diambil oleh kelompok konservatif di Partai Republik, Elon Musk tampaknya memilih jalur yang lebih diplomatis. Hal ini terlihat dalam keputusannya untuk mengadakan pertemuan dengan Duta Besar Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani. Menurut media Prancis, ini mungkin mencerminkan pengaruh Musk dalam pemerintahan mantan Presiden Donald Trump.

Kesepakatan ini dianggap sebagai salah satu usaha untuk meredakan ketegangan antara Teheran dan Washington. Selain Musk, Trump juga menunjuk beberapa pengusaha kaya, seperti Vivek Ramaswamy, untuk mengisi posisi di Departemen Efisiensi Pemerintah yang baru dibentuk, bertujuan untuk merombak birokrasi federal. Informasi ini diperoleh dari laporan The New York Times pada hari Kamis kemarin, yang mengutip sumber anonim.

Jika pertemuan antara Musk dan Iravani benar adanya, ini menandakan serinya niat Trump untuk bernegosiasi dengan Iran. Selama kampanye, Trump dikenal sebagai pembuat kesepakatan ulung, meskipun dia tetap memperlihatkan dukungan terhadap Israel. Diharapkan, dialog ini dapat mengurangi ketegangan antara dua negara tersebut.

Menurut laporan, pertemuan tersebut berlangsung lebih dari satu jam di lokasi yang dirahasiakan pada hari Senin. Trump, yang baru saja memenangi pemilu presiden AS pada 5 November lalu, dijadwalkan akan dilantik sebagai presiden AS ke-47 pada Januari 2025. Kabar menyebutkan bahwa pertemuan tersebut dianggap positif oleh sumber dari Iran, meskipun belum ada konfirmasi resmi dari tim transisi Trump atau misi Iran di PBB.

Sekarang, dengan adanya presiden Iran yang dianggap moderat, Msaoud Pezeshkian, muncul pertanyaan mengenai pengaruh kelompok bisnis tertentu dalam pemerintahan Trump, termasuk Musk. Sebuah unggahan di platform X menyatakan, Kami membutuhkan revolusioner pemerintahan dengan IQ tinggi yang bersedia bekerja lebih dari 80 jam seminggu untuk pemotongan biaya yang tidak menarik. Unggahan tersebut juga menambahkan bahwa Elon & Vivek akan meninjau 1% pelamar teratas untuk posisi yang diinginkan.