• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Aluminium Lokal Bangkit, Impor Bahan Baku Terancam Punah!

img

Co.id Dengan izin Allah semoga kita selalu diberkati. Pada Hari Ini saya akan mengupas tuntas isu seputar internasional. Informasi Lengkap Tentang internasional Aluminium Lokal Bangkit Impor Bahan Baku Terancam Punah Jangan berhenti di tengah jalan

    Table of Contents

Indonesia akan segera memproduksi alumina sebagai bahan baku aluminium hingga 1 juta ton per tahun. Produksi ini akan dilakukan di Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) fase 1 yang dibangun di Mempawah, Kalimantan pada awal tahun 2025 mendatang.

Proyek hilirisasi bauksit ini dioperasikan oleh PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) sebagai perusahaan patungan dari PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). Produksi pertama alumina proyek SGAR fase 1 akan dilakukan pada akhir tahun 2024 dan ditargetkan beroperasi dengan kapasitas penuh pada awal tahun 2025.

Produksi alumina di Indonesia akan mengurangi jumlah impor aluminium. Kebutuhan aluminium RI mencapai 1,2 juta ton per tahun sejak tahun 2018 hingga tahun 2023. Pemenuhan aluminium dalam negeri masih didominasi oleh produk impor dengan porsi impor sebesar 56% dan pasokan dari Inalum sebesar 44% pada tahun 2023.

Sebagian dari alumina yang dihasilkan oleh PT BAI akan dikirimkan ke PT Inalum untuk kebutuhan produksi menjadi aluminium. Dengan begitu, terbentuk ekosistem hilirisasi yang lengkap, mulai dari hulu hingga hilir dalam produksi bauksit menjadi aluminium.

Jadi memang ini adalah hilirisasi lengkap di mana dari hulu itu dimiliki oleh Antam sebagai pemilik tambang bauksit, kemudian Antam berpatungan dengan Inalum sebagai off taker atau mengambil bahan alumina tersebut untuk diproduksi menjadi aluminium, pungkas Leonard.

Sepanjang proses produksi SGAR fase 1, akan didampingi oleh pemilik teknologi selama 2 tahun.

Tahun Produksi Alumina
2024 Produksi pertama
2025 Operasi kapasitas penuh (1 juta ton per tahun)

Sekian uraian detail mengenai aluminium lokal bangkit impor bahan baku terancam punah yang saya paparkan melalui internasional Terima kasih atas kepercayaan Anda pada artikel ini optimis terus dan rawat dirimu baik-baik. silakan share ini. terima kasih banyak.

© Copyright 2024 - TV7 News Informasi Berita Terupdate dan Terbaru Indonesia
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads