Bahlil Beri Peringatan Keras: Adaro-BUMI Harus Tanggap!

Co.id Bismillah semoga hari ini istimewa. Dalam Tulisan Ini saya akan mengulas tren terbaru mengenai internasional. Deskripsi Konten internasional Bahlil Beri Peringatan Keras AdaroBUMI Harus Tanggap Ikuti terus penjelasannya hingga dibagian paragraf terakhir.

1.1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020
2.1. PT Adaro Energy Tbk

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia, Bahlil Lahadalia, menekankan pentingnya perusahaan-perusahaan tambang, yang sebelumnya memiliki Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu Bara (PKP2B) dan telah menerima izin usaha pertambangan khusus (IUPK), untuk menjalankan kewajiban hilirisasi. Pembangunan hilirisasi ini merupakan amanat dari Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 mengenai Pertambangan Mineral dan Batu Bara (Minerba).

Pada acara Minerba Expo di Jakarta yang berlangsung pada tanggal 25 November 2024, Bahlil mengingatkan bahwa pemegang PKP2B harus sangat hati-hati, karena perpanjangan izin usaha mereka bergantung pada komitmen untuk mengembangkan hilirisasi. Dia menggarisbawahi pentingnya kesesuaian antara kesepakatan awal dengan pelaksanaan di lapangan.

Bahlil juga menyentuh topik mengenai proyek gasifikasi batu bara untuk menghasilkan Dimethyl Ether (DME), yang masih belum terwujud meski pemerintah telah memberikan dorongan untuk menjalankan proyek ini sebagai pengganti Liquefied Petroleum Gas (LPG). Ia berharap agar para eks pemegang PKP2B tidak mengulangi kesalahan yang sama di masa lalu.

Dengan pengalaman sebelumnya sebagai Menteri Investasi, ia menegaskan bahwa dirinya memiliki pengetahuan yang mendalam terkait izin-izin yang telah dikeluarkan. Di antara perusahaan yang telah memperpanjang izin usahanya adalah PT Adaro Energy Tbk dan Kaltim Prima Coal, anak perusahaan PT Bumi Resources Tbk. Bahlil berjanji akan terus memantau pelaksanaan izin tambang yang telah diterbitkan untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku.