Banjir Mengguncang Spanyol: Eropa Dalam Ancaman?

Co.id Selamat beraktivitas dan semoga sukses selalu. Sekarang aku mau membahas informasi terbaru tentang internasional. Konten Yang Berjudul internasional Banjir Mengguncang Spanyol Eropa Dalam Ancaman Simak artikel ini sampai habis

1.1. Pernyataan mengenai keanekaragaman hayati
2.1. Kondisi cuaca ekstrem

Pernyataan mengenai keanekaragaman hayati yang disampaikan oleh Florika Fink-Hooijer dalam konferensi pers di Cali mencerminkan urgensi yang dirasakan saat ini. Menurutnya, dengan mengambil tindakan nyata terhadap keanekaragaman hayati, kita dapat mengurangi dampak negatif perubahan iklim yang sedang berlangsung. Pernyataan ini diungkapkan seiring dengan Konferensi Para Pihak ke-16 untuk Konvensi Keanekaragaman Hayati PBB yang diadakan pada 1 November 2024.

Dua tahun lalu, Kerangka Kerja Keanekaragaman Hayati Global Kunming-Montreal telah disepakati di Kanada, di mana negara-negara sepakat untuk menyediakan US$200 miliar setiap tahun untuk program keanekaragaman hayati hingga tahun 2030. Ini menjadi sorotan dalam konferensi yang sedang berlangsung di Kolombia saat ini.

Fink-Hooijer menyebutkan bahwa bencana alam di Valencia, Spanyol, yang terjadi beberapa hari sebelumnya, merupakan contoh nyata keterkaitan antara hilangnya keanekaragaman hayati dan krisis iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Antara lain, pendanaan yang diharapkan akan mencakup US$20 miliar per tahun dari negara-negara kaya untuk membantu negara-negara miskin dalam mencapai target perlindungan keanekaragaman hayati yang telah ditetapkan.

Pada konferensi yang dimulai sejak 21 Oktober lalu, salah satu tujuan utama adalah untuk menilai dan memperkuat upaya perlindungan alam serta pendanaan untuk memenuhi 23 target penting untuk menghentikan krisis kepunahan spesies. Namun, pembicaraan di Cali menemui jalan buntu terkait modalitas pendanaan, meskipun fakta menunjukkan lebih dari seperempat spesies hewan dan tumbuhan saat ini menghadapi risiko punah.

Kondisi cuaca ekstrem seperti kekeringan dan banjir telah memperparah hilangnya spesies tanaman, termasuk pohon yang berfungsi sebagai pelindung terhadap dampak terburuk pemanasan global. Konferensi ini menjadi kesempatan bagi semua pihak, baik negara bergengsi maupun negara berkembang, untuk berkolaborasi dalam pengambilan keputusan yang lebih bijak.

Selain isu pendanaan, ada juga perdebatan mengenai cara terbaik untuk membagi keuntungan dari data genetik yang dikelola secara digital yang diperoleh dari flora dan fauna. Data ini, yang sebagian besar dikumpulkan di negara-negara berkembang, bermain peran signifikan dalam pengembangan produk obat dan kosmetik yang bernilai miliaran dolar bagi perusahaan-perusahaan yang memanfaatkannya.