• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Bank-Bank India Dalam Ancaman: Sanksi AS Mengintai, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

img

Co.id Semoga kebahagiaan menghampirimu setiap saat. Dalam Konten Ini aku ingin membagikan informasi penting tentang internasional. Tulisan Tentang internasional BankBank India Dalam Ancaman Sanksi AS Mengintai Apa yang Sebenarnya Terjadi Jangan kelewatan simak artikel ini hingga tuntas.

Menteri senior dari Rusia dan India dijadwalkan akan bertemu pada bulan November untuk membahas langkah-langkah dalam meningkatkan perdagangan bilateral antara kedua negara. Hal ini diungkapkan oleh Denis Alipov, Duta Besar Rusia untuk India, yang juga menekankan bahwa Washington dengan hati-hati mengawasi transaksi antara kedua negara tersebut.

Dalam konteks ini, Alipov menyoroti pentingnya aliansi Rusia-India dalam forum BRICS, yang mencakup Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Ia melihat BRICS sebagai representasi suara negara-negara Global South yang berusaha mendapatkan posisi lebih baik dalam diplomasi internasional.

Lebih lanjut, Alipov menginformasikan bahwa Moskow dan New Delhi sedang mengupayakan sistem pembayaran bilateral langsung menggunakan mata uang lokal, yaitu rubel dan rupee. Ini dilakukan untuk mengurangi dampak sanksi sekunder yang diberlakukan oleh Amerika Serikat, terutama setelah Departemen Keuangan AS memperluas daftar entitas yang dapat dikenakan sanksi.

Para bank di India kini bersikap lebih berhati-hati dalam melakukan transaksi dengan klien dari Rusia, disebabkan oleh kekhawatiran akan risiko sanksi dari pihak AS. Walaupun berada di bawah tekanan dari negara-negara Barat, India tetap meningkatkan pembelian minyak dari Rusia, hingga baru-baru ini mengalahkan China sebagai pembeli terbesar dari Moskow.

Pada tahun 2023, total perdagangan antara Rusia dan India mencapai lebih dari US$65 miliar (sekitar Rp 1.021 triliun), menunjukkan lonjakan signifikan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya yang hanya berkisar antara US$10-13 miliar per tahun. Pada bulan Juli, pemimpin kedua negara menetapkan target ambisius untuk meningkatkan nilai perdagangan menjadi US$100 miliar pada tahun 2030.

Terima kasih telah mengikuti pembahasan bankbank india dalam ancaman sanksi as mengintai apa yang sebenarnya terjadi dalam internasional ini Semoga tulisan ini membantu Anda dalam kehidupan sehari-hari selalu bersyukur dan perhatikan kesehatanmu. Bagikan kepada orang-orang terdekatmu. lihat artikel lain di bawah ini.

© Copyright 2024 - TV7 News Informasi Berita Terupdate dan Terbaru Indonesia
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads