Bayangkan! Sampah di Bantargebang Setara dengan 16 Lantai Gedung!

Co.id Dengan nama Allah semoga kalian selalu berbahagia. Pada Postingan Ini saya ingin membahas politik yang sedang trending. Panduan Artikel Tentang politik Bayangkan Sampah di Bantargebang Setara dengan 16 Lantai Gedung Pastikan Anda menyimak hingga bagian penutup.

Masalah lingkungan yang timbul akibat pengelolaan sampah yang buruk menghadirkan berbagai tantangan, termasuk pencemaran udara, air, dan tanah. Lebih penting lagi, dampak dari pengelolaan sampah yang tidak efektif berkontribusi terhadap masalah kesehatan masyarakat dan peningkatan signifikan gas rumah kaca, yang menjadi isu global. Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, menekankan pentingnya Bantargebang sebagai contoh dalam pengelolaan sampah di Jakarta.

Dengan kira-kira 55 juta ton sampah yang terkumpul di Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, dia menggarisbawahi bahwa sekitar 8 ton sampah masuk setiap harinya. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen untuk melakukan pemilihan sampah secara optimal, langsung dari sumbernya. Kami memiliki sistem pengelolaan sampah terintegrasi dari hulu hingga hilir, tambahnya.

Penyelesaian masalah sampah di Jakarta berfungsi sebagai barometer bagi seluruh Indonesia. Menurut Hanif, mengatasi 55 juta ton sampah tersebut setara dengan tinggi sebuah gedung 16 lantai, yakni sekitar 40 meter. Jika tidak dikelola dengan baik, masalah lingkungan yang muncul akibat tumpukan sampah ini dapat semakin memburuk.

Dalam acara 'Aksi Pilah Sampah Jakarta' yang berlangsung di Hutan Gelora Bung Karno pada 17 November 2024, Hanif mengajak semua pihak untuk bersama-sama mendukung inisiatif ini. Jika kita gagal menangani sampah di Jakarta, maka itu menjadi sinyal bahwa kita tidak dapat menyelesaikan masalah sampah di seluruh Indonesia, jelasnya.

Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, juga mengapresiasi kolaborasi antara KLHK dan Pemprov DKI dalam program 'Bersih Sampah Jakarta Indonesia Bersih'. Untuk mengurangi timbunan sampah yang terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk, Pemprov DKI Jakarta telah menerapkan berbagai regulasi penting dan beragam langkah strategis.

Program pengelolaan sampah berbasis RT/RW diimplementasikan untuk mendukung ekonomi sirkuler, termasuk pembangunan Jakarta Recycle Center. Selain itu, pengendalian sampah plastik dan pengelolaan sampah organik dengan metode seperti composting juga terus dikembangkan. Kerja sama dengan sektor swasta, komunitas, dan akademisi menjadi bagian penting dalam menghadirkan inovasi teknologi pengurangan sampah dan edukasi kepada masyarakat.