• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Benarkah Subsidi Kendaraan Listrik RI Terlalu Banyak? Lihat Perbandingannya dengan Negara Tetangga!

img

Co.id Hai semoga selalu dalam keadaan sehat. Pada Postingan Ini saya ingin membahas internasional yang sedang trending. Catatan Singkat Tentang internasional Benarkah Subsidi Kendaraan Listrik RI Terlalu Banyak Lihat Perbandingannya dengan Negara Tetangga Jangan kelewatan simak artikel ini hingga tuntas.

    Table of Contents

Jakarta, CNBC Indonesia - Pusat Kajian Strategis dan Internasional (CSIS) mengemukakan pandangannya bahwa meskipun pemerintah Indonesia telah memberikan berbagai insentif guna mendorong penggunaan kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV), adopsi EV di tanah air masih belum menunjukkan kemajuan yang signifikan. Peneliti dari Departemen Ekonomi CSIS Indonesia, Deni Friawan, menjelaskan bahwa meskipun terdapat subsidi besar-besaran seperti diskon Rp 7 juta untuk pembelian motor listrik, pembebasan pajak kendaraan tahunan, dan keringanan pajak lainnya untuk mobil listrik, angka adopsi kendaraan ini tetap rendah.

Salah satu faktor yang menjadi kendala adalah pengembangan infrastruktur, terutama stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) yang tersebar tidak merata. Masalah ini diperburuk oleh kurangnya pemanfaatan teknologi modern serta infrastruktur yang masih belum memadai. Meskipun pemerintah terus berupaya untuk memperbaiki situasi ini, kenyataannya Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Singapura dan Thailand, yang lebih maju dalam hal infrastruktur dan adopsi kendaraan listrik.

Deni Friawan juga menggarisbawahi beberapa tantangan utama yang menghalangi percepatan transisi menuju kendaraan listrik di Indonesia. Upaya yang lebih terarah dan komprehensif dibutuhkan untuk meningkatkan kesadaran dan infrastruktur yang mendukung penggunaan EV di seluruh negeri.

Begitulah benarkah subsidi kendaraan listrik ri terlalu banyak lihat perbandingannya dengan negara tetangga yang telah saya uraikan secara menyeluruh dalam internasional Jangan segan untuk mengeksplorasi topik ini lebih dalam selalu bersyukur dan perhatikan kesehatanmu. Ajak temanmu untuk ikut membaca postingan ini. Sampai jumpa lagi

© Copyright 2024 - TV7 News Informasi Berita Terupdate dan Terbaru Indonesia
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads