Biden Beraksi: AS Kembali Pakai Veto PBB untuk Gencatan Senjata di Gaza!

Co.id Assalamualaikum semoga kita selalu dalam kebaikan. Detik Ini mari kita telusuri internasional yang sedang hangat diperbincangkan. Ulasan Artikel Seputar internasional Biden Beraksi AS Kembali Pakai Veto PBB untuk Gencatan Senjata di Gaza Ayok lanjutkan membaca untuk informasi menyeluruh.

1.1. Ondina Blokar Drobic
2.1. Human Rights Watch
3.1. Danon
4.1. Majed Bamya

Ketika masa jabatan kedua Presiden Barack Obama mendekati akhir, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi memohon agar pembangunan permukiman Israel di wilayah pendudukan dihentikan. Ini merupakan resolusi pertama yang menyerukan hal tersebut sejak tahun 1979. Wakil Duta Besar Slovenia untuk PBB, Ondina Blokar Drobic, menegaskan bahwa perang yang sedang terjadi telah menimbulkan sejumlah masalah kemanusiaan yang serius dan merupakan ancaman besar bagi keamanan dan perdamaian internasional.

Pada Rabu lalu, Amerika Serikat (AS) menggunakan hak vetonya menolak resolusi yang mendesak agar bantuan kemanusiaan dapat masuk dengan aman dan tanpa hambatan. Langkah ini menandai perubahan dari sikap tradisional AS yang biasanya selalu mendukung Israel dalam hal permukiman yang sensitif. Di sisi lain, Human Rights Watch menyayangkan tindakan AS ini, yang dianggap mengizinkan Israel untuk terus beroperasi tanpa rasa takut akan konsekuensi.

Senator Danon, Duta Besar Israel untuk PBB, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada AS atas penggunaan hak veto tersebut. Menurutnya, resolusi itu tidak akan membawa perdamaian, melainkan akan memfasilitasi lebih banyak teror dan penderitaan. Di sisi lain, China dan Rusia merasa perlu untuk mengecam veto ini, yang dianggap sebagai inisiatif untuk melindungi tindakan agresi yang berkelanjutan.

Banyak pengamat kini meragukan kemampuan AS untuk mengambil langkah yang lebih bijak dalam isu Timur Tengah, terutama setelah kekalahan pemilihan Donald Trump. Washington berpendapat bahwa tindakan Hamas yang lebih berani dapat berpotensi meningkat sebagai akibat dari keputusan tersebut, yang termasuk permintaan untuk pembebasan segera semua sandera Israel.

Ketidakmampuan Dewan Keamanan PBB untuk bersatu dalam menghadapi masalah ini menciptakan frustasi, dengan negara-negara yang memiliki hak veto terus mengontrol keputusan. Hamas pun mengutuk veto tersebut sebagai tindakan kriminal yang menyebabkan banyak korban jiwa, termasuk wanita dan anak-anak di Gaza. Duta Besar Palestina untuk PBB, Majed Bamya, menegaskan bahwa tidak ada alasan yang dapat dibenarkan untuk menolak resolusi yang berusaha menghentikan pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di wilayah tersebut.

Bencana kemanusiaan yang berkepanjangan di Gaza telah menjadi perhatian global, dan banyak yang berharap ada langkah konkret yang dapat diambil untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung lama ini.