Chairul Tanjung dan PM Kamboja: Diskusi Menarik Seputar Keajaiban Angkor Wat!

Co.id Semoga kamu tetap berbahagia ya, Di Sesi Ini mari kita eksplorasi lebih dalam tentang internasional. Catatan Penting Tentang internasional Chairul Tanjung dan PM Kamboja Diskusi Menarik Seputar Keajaiban Angkor Wat, Pastikan Anda membaca hingga bagian penutup.

Pada pertemuan yang berlangsung pada Jumat sore, 22 November 2024, sejumlah tokoh penting hadir, termasuk mantan Menteri Koordinator Perekonomian dan Menteri Perhubungan, Hatta Rajasa, serta mantan Menteri Komunikasi dan Informatika dan Pendidikan, Muhammad Nuh. Selain itu, pengusaha Joefly Joesoef juga turut hadir. Dalam kesempatan tersebut, Hun Manet, yang merupakan Perdana Menteri Kamboja, menyampaikan informasi mengenai pembangunan infrastruktur di kawasan wisata Angkor Wat.

Kami terus mengembangkan berbagai fasilitas di tempat ini. Sejumlah hotel kini telah beroperasi di Angkor Wat, dan bandara baru juga telah selesai dibangun untuk memperluas konektivitas ke kawasan ini,” ungkap Hun Manet, sebagaimana diambil dari Detik.com pada hari Minggu, 22 November 2024.

Chairul Tanjung, yang akrab disapa CT, menjelaskan mengenai konsep ekosistem di dalam kawasan wisata yang diharapkan dapat meningkatkan sektor pariwisata Kamboja. Ia juga menyatakan keinginannya untuk mengeksplorasi potensi kolaborasi antara kedua belah pihak.

Salah satu topik pembicaraan utama adalah Angkor Wat, yang dikenal sebagai salah satu destinasi utama di Kamboja. Dengan luas area mencapai 162,6 hektare, Angkor Wat memiliki potensi besar untuk pengembangan destinasi wisata lainnya di sekitarnya. Kami ingin menciptakan berbagai aktivitas sehingga wisatawan dapat menghabiskan lebih banyak waktu dan mengeluarkan anggaran yang lebih besar selama berkunjung, tambahnya.

CT menekankan perlunya membangun ekosistem yang kuat di dalam destinasi wisata agar dapat menarik lebih banyak pengunjung. Hal ini juga bertujuan untuk menarik minat investasi guna mendorong pertumbuhan ekonomi di Kamboja. Kami terbuka untuk mendiskusikan berbagai insentif yang dapat kami tawarkan, lanjutnya.

Diskusi tersebut juga mencakup potensi kerja sama di sektor pendidikan. Muhammad Nuh, yang ikut serta dalam rombongan, mengemukakan bahwa ada banyak peluang untuk pengembangan pendidikan tinggi serta advokasi. Menanggapi hal ini, Hun Manet menegaskan pentingnya investasi dalam sektor pendidikan, mengingat Kamboja memiliki empat kementerian yang menangani urusan pendidikan, mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi.

“Investasi dalam pendidikan sangat vital. Pendidikan merupakan kebutuhan utama, dan orangtua akan selalu berusaha memberikan pendidikan yang baik untuk anak-anak mereka,” tegas Hun Manet.