Daging Babi Vegan: Kenapa Labels 'Halal' Tak Akan Pernah Jadi Realita!

Co.id Mudah-mudahan selalu ada harapan di setiap hati. Pada Edisi Ini mari kita kupas tuntas fakta-fakta tentang gaya hidup. Penjelasan Artikel Tentang gaya hidup Daging Babi Vegan Kenapa Labels Halal Tak Akan Pernah Jadi Realita Ikuti pembahasan ini hingga kalimat terakhir.

Impossible Pork adalah produk daging nabati yang meniru cita rasa daging babi, meskipun tidak mengandung sedikit pun daging tersebut. Meskipun awalnya dirancang untuk mendapatkan sertifikasi halal, pihak Impossible Foods memutuskan untuk tidak melanjutkan proses sertifikasi ini agar tetap dapat menggunakan istilah pork dalam nama produk mereka. Juru bicara perusahaan menjelaskan bahwa mereka ragu untuk mengajukan sertifikasi kehalalan produk tersebut.

Sesuai dengan fatwa MUI No. 44 Tahun 2020, penggunaan nama serta kemasan produk yang tidak dapat disertifikasi halal berarti Indonesia tidak akan meloloskan Impossible Pork sebagai produk halal. Produk daging nabati ini diperkenalkan sebagai alternatif bagi orang-orang yang tidak mengonsumsi daging babi, dan pemasaran produk ini telah tersebar luas melalui media sosial seperti akun Instagram @halalcorner sejak Desember 2021.

Penting untuk dicatat, Impossible Pork juga menarik perhatian Majlis Ugama Islam Singapura, yang mengawasi kepatuhan status halal di negara tersebut. Meskipun ditujukan untuk konsumen non-Muslim, berbagai alasan menghalangi produk ini mendapatkan status halal. Dengan semakin populernya produk vegan, para konsultan halal di Indonesia memberikan perhatian lebih pada kehadiran daging nabati seperti ini.

Product ini telah diluncurkan di Singapura dan digunakan di lebih dari 120 restoran sebagai bagian dari menu mereka. Ini menunjukkan bahwa status halal atau haramnya masih menjadi sumber kebingungan di kalangan umat Muslim. Sementara itu, ada banyak produk vegan lainnya yang terinspirasi dari daging hewan seperti ayam dan sapi, sehingga menambah variasi pilihan makanan.

Salah satu kunci pembuatan daging nabati yang meniru rasa daging babi ini adalah penggunaan heme, sebuah protein yang terdapat di hampir semua organisme hidup, termasuk tumbuhan dan hewan, dalam bentuk hemoglobin atau mioglobin. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai apakah daging nabati tersebut aman untuk dikonsumsi oleh umat Muslim, mengingat adanya unsur 'syubhat' yang melekat pada produk ini.

Terima kasih telah mengikuti pembahasan daging babi vegan kenapa labels halal tak akan pernah jadi realita dalam gaya hidup ini sampai akhir Semoga tulisan ini membantu Anda dalam kehidupan sehari-hari kembangkan potensi diri dan jaga kesehatan mental. Sebarkan pesan ini agar lebih banyak yang terinspirasi. semoga Anda menemukan banyak informasi menarik. Terima kasih.