DPRD Surabaya Tegaskan Pentingnya Proyek Terowongan Penghubung Terminal Joyoboyo dan KBS

Co.id Selamat beraktivitas dan semoga sukses selalu. Di Artikel Ini mari kita bahas keunikan dari nasional yang sedang populer. Deskripsi Konten nasional DPRD Surabaya Tegaskan Pentingnya Proyek Terowongan Penghubung Terminal Joyoboyo dan KBS Jangan berhenti di tengah jalan

Warga sekitar telah melaporkan permasalahan yang mereka hadapi kepada pihak kelurahan dan pengembang proyek, namun hingga kini belum ada solusi yang memadai. Mereka memerlukan analisis akademis dari dinas terkait untuk menentukan apakah sumur yang mengering disebabkan oleh pembangunan atau faktor alam. DPRD Kota Surabaya kini mengangkat persoalan ini, terutama mengenai proyek terowongan yang menghubungkan Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) dengan Kebun Binatang Surabaya (KBS) di Kecamatan Wonokromo.

Keluhan utama dari warga adalah krisis air, di mana sumur-sumur mereka mengalami kekeringan tepat saat proyek pembangunan mendekati penyelesaian. Warga menyampaikan keresahan ini kepada Wakil DPRD Kota Surabaya, berharap agar mereka segera menemukan solusi untuk masalah ini. Sebelumnya, warga sangat bergantung pada sumur tradisional, dan keberadaan proyek ini mengganggu akses mereka terhadap air bersih.

Menurut Bahtiyar, lebar terowongan mencapai 4 meter dan tinggi 3,25 meter. Dia mencatat bahwa banyak warga setempat mengaitkan masalah ini dengan proyek terowongan TIJ-KBS. Politisi dari Partai Gerindra tersebut turun ke lapangan untuk menyerap aspirasi masyarakat di daerah pemilihan mereka dan mengakui bahwa banyak warga menganggap proyek ini berpotensi menyebabkan masalah yang lebih besar.

“Ini adalah perhatian serius bagi manajemen proyek untuk mempertimbangkan dampaknya terhadap masyarakat sekitar,” ujar Bahtiyar. Dulu, sebelum proyek terowongan dimulai, banyak sumur warga tidak mengalami masalah kekeringan. Sebagian besar penduduk di dekat proyek ini adalah masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah, dengan rumah-rumah kecil yang bergantung pada sumur untuk kebutuhan sehari-hari.

Proyek terowongan TIJ-KBS dimulai pada Juni 2024 dan dijadwalkan selesai pada pertengahan November 2024. Warga menduga bahwa keberadaan paku bumi yang dalam hingga 12 meter bisa jadi menjadi penyebab sumur mereka mengering. Bahtiyar mencatat bahwa keluhan ini khususnya klinis di kawasan Kelurahan Sawunggaling, mencakup dua RW (RW 5 dan RW 6) yang merasakan dampak ini.

Bahtiyar menegaskan bahwa mereka akan melakukan hearing untuk mengundang semua pihak yang terlibat. Jika perlu, pihak ahli juga akan dihadirkan untuk memberikan pandangan. Dia mengimbau kepada warga untuk mengajukan surat resmi kepada DPRD Kota Surabaya agar masalah ini bisa ditangani melalui rapat koordinasi dengan pihak-pihak terkait demi mendapatkan solusi terbaik.