Drama Internasional: Warga Iran Diduga Skenario Pembunuhan untuk Donald Trump!

Co.id Semoga kalian semua dalam keadaan baik ya. Di Kutipan Ini saya ingin membahas internasional yang sedang trending. Ulasan Artikel Seputar internasional Drama Internasional Warga Iran Diduga Skenario Pembunuhan untuk Donald Trump Simak penjelasan detailnya hingga selesai.

1.1. Farhad Shakeri
2.1. Donald Trump
3.1. Korps Garda Revolusi Iran (IRGC)
4.1. Departemen Kehakiman (DOJ)
5.1. Esmail Baghaei
6.1. Israel

Jakarta, CNBC Indonesia - Seorang pria asal Iran, Farhad Shakeri, telah didakwa atas tuduhan merencanakan pembunuhan terhadap Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump. Menurut Departemen Kehakiman, Shakeri diduga menerima perintah dari Korps Garda Revolusi Iran (IRGC).

Dia mengklaim bahwa tugas merumuskan rencana pembunuhan tersebut diberikan padanya pada tanggal 7 Oktober 2024. Pihak Departemen Kehakiman (DOJ) mengungkapkan bahwa Shakeri adalah seorang aset dari Garda Revolusi. Meskipun demikian, laporan dari Reuters menyebutkan bahwa ia adalah seorang pengkritik tajam pemerintah Iran.

Dalam sebuah pernyataan, Shakeri menegaskan bahwa ia tidak berniat untuk melaksanakan rencana itu, seperti yang dilaporkan pada hari Sabtu, 9 November 2024. Di sisi lain, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmail Baghaei, mendiskreditkan klaim tersebut, menyebutnya sebagai rencana menjijikan yang didalangi oleh Israel dan oposisi Iran.

Tidak hanya Shakeri, dua orang lainnya yang terkait juga telah menghadapi dua tuduhan serupa. Shakeri sendiri sebelumnya pernah berimigrasi ke Amerika Serikat pada masa kecil, namun ia dideportasi pada tahun 2008 karena terlibat dalam tindakan perampokan.

Para jaksa tidak mengungkapkan detail lebih lanjut mengenai identitas atau nasib korban. Shakeri dikenal sebagai jurnalis dan aktivis, serta pernah vokal menentang undang-undang penutup kepala bagi wanita di Iran. Ia juga pernah menghadapi sejumlah rencana penyerangan, dengan empat pria Iran didakwa atas rencana penculikannya pada tahun 2021, dan pada tahun berikutnya, seorang pria ditangkap saat membawa senapan di depan rumahnya.