• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Gelombang Pembelotan: Akankah Tentara Ukraina Serahkan Kemenangan kepada Rusia?

img

Co.id Semoga kalian selalu dikelilingi kebahagiaan ya. Detik Ini mari kita kupas tuntas sejarah internasional. Konten Yang Menarik Tentang internasional Gelombang Pembelotan Akankah Tentara Ukraina Serahkan Kemenangan kepada Rusia Dapatkan informasi lengkap dengan membaca sampai akhir.

    Table of Contents

Seorang pejabat tinggi dari pemerintahan Amerika Serikat menyarankan bahwa Kyiv perlu mempertimbangkan untuk menurunkan batas usia wajib militer menjadi 18 tahun. Langkah ini diharapkan dapat membantu Ukraina menambah jumlah pasukan dalam militernya secara cepat. Namun, keputusan untuk menurunkan usia wajib militer sangatlah kontroversial, mengingat Ukraina sebelumnya telah menurunkan usia ini dari 27 tahun ke 25 tahun pada bulan April yang lalu.

Menurut Lytvyn, yang dikutip dalam laporan Newsweek pada tanggal 2 Desember 2024, penundaan dalam penambahan pasukan membuat Ukraina menghadapi kekurangan persenjataan. Hal ini menjadi masalah serius bagi tentara yang sudah dimobilisasi dan membutuhkan perlengkapan tempur yang memadai.

Selain itu, laporan terbaru dari Financial Times mencatat bahwa jumlah tentara Ukraina yang membelot telah meningkat antara Januari hingga akhir Oktober 2024. Angka ini menunjukkan lonjakan signifikan dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya, di saat konflik dengan Rusia berlangsung secara penuh. Sejak awal tahun 2024, Moskow telah memperoleh kemajuan besar di bagian timur Ukraina, mencetak kemajuan lebih cepat dibandingkan minggu-minggu awal perang.

Sementara itu, dalam periode yang sama, jaksa di Kyiv telah membuka sekitar 60.000 kasus terhadap tentara yang meninggalkan tugas, hampir dua kali lipat dari total gabungan pada tahun 2022 dan 2023. Menurut laporan dari The Associated Press yang dipetik dari kantor jaksa agung Ukraina, lebih dari 100.000 tentara telah didakwa dengan desersi sejak Februari 2022. Saat ini, Kremlin mengancam keberadaan Pokrovsk, yang merupakan pusat strategis untuk pasukan Ukraina, terletak tidak jauh dari perbatasan antara Donetsk dan wilayah Dnipropetrovsk.

Sekian ulasan komprehensif mengenai gelombang pembelotan akankah tentara ukraina serahkan kemenangan kepada rusia yang saya berikan melalui internasional Silakan telusuri sumber-sumber terpercaya lainnya cari peluang pengembangan diri dan jaga kesehatan kulit. share ke temanmu. jangan lewatkan konten lainnya. Terima kasih.

© Copyright 2024 - TV7 News Informasi Berita Terupdate dan Terbaru Indonesia
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads