Gempar! Singapura Eksekusi Mati 4 Warganya, Apa Sebabnya?

Co.id Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh selamat data di blog saya yang penuh informasi. Kini saya mau menjelaskan berbagai aspek dari internasional. Artikel Yang Mengulas internasional Gempar Singapura Eksekusi Mati 4 Warganya Apa Sebabnya Segera telusuri informasinya sampai titik terakhir.
- 1.1. 31,14 gram
- 2.1. 25 orang
Table of Contents
Hukuman mati di Singapura dijatuhkan hanya untuk kejahatan yang dianggap paling serius, seperti perdagangan narkoba dalam jumlah besar yang membawa dampak berbahaya bagi masyarakat. Contohnya, pada hari Jumat, 29 November 2024, seorang pria bernama Masoud Rahimi yang berusia 35 tahun dan berdarah Iran-Singapura menghadapi hukuman gantung karena keterlibatannya dalam perdagangan narkoba.
Kementerian Luar Negeri Iran, melalui juru bicaranya, memberikan pendapat mengenai kerangka hukum di Singapura. Mereka menyerukan agar pihak berwenang Singapura mempertimbangkan kembali keputusan eksekusi terhadap Masoud dengan mempertimbangkan unsur kemanusiaan. Masoud telah dihukum sejak 2013 karena terlibat dalam aktivitas perdagangan narkoba dan baru-baru ini berupaya untuk menunda eksekusi tersebut. Namun, banding terakhirnya ditolak oleh Pengadilan Banding pada hari Kamis.
Masoud Rahimi dijatuhi hukuman mati karena memiliki setidaknya 31,14 gram (sekitar 1,1 ons) diamorfin, yang juga dikenal sebagai heroin murni. Menurut laporan, pemerintah Singapura telah melaksanakan empat eksekusi dalam rentang tiga minggu terakhir. Menanggapi situasi ini, Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, telah meminta mitranya dari Singapura, Vivian Balakrishnan, untuk mempertimbangkan penghentian eksekusi terkait kasus narkoba ini.
Sesuai dengan undang-undang ketat narkoba di Singapura, hukuman mati dapat dikenakan untuk setiap pelanggaran yang melebihi ambang batas 15 gram heroin. Namun, Biro Narkotika Pusat (CNB) Singapura menolak permohonan tersebut. Tahun ini saja, sudah terdapat sembilan eksekusi yang dilakukan di Singapura, delapan di antaranya terkait dengan perdagangan narkoba dan satu untuk kasus pembunuhan.
Sejak pelaksanaan hukuman mati dilanjutkan pada Maret 2022 setelah moratorium selama dua tahun akibat pandemi, Singapura telah menghukum gantung sebanyak 25 orang. Meskipun banyak pihak, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), menentang hukuman mati dengan argumen bahwa itu tidak memiliki efek jera, pemerintah Singapura tetap berpegang pada keyakinan bahwa kebijakan tersebut telah berkontribusi menjadikan negara mereka salah satu yang teraman di Asia.
Sekian ulasan komprehensif mengenai gempar singapura eksekusi mati 4 warganya apa sebabnya yang saya berikan melalui internasional Terima kasih atas antusiasme Anda dalam membaca selalu belajar dari pengalaman dan perhatikan kesehatan reproduksi. Silakan share kepada rekan-rekanmu. jangan lupa cek artikel lain di bawah ini.
✦ Tanya AI