• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Guncangan Besar di Industri Otomotif: Raksasa-Raksasa Terpukul di Pasar China!

img

Co.id Hai semoga semua impianmu terwujud. Pada Kesempatan Ini aku mau berbagi pengalaman seputar internasional yang bermanfaat. Informasi Lengkap Tentang internasional Guncangan Besar di Industri Otomotif RaksasaRaksasa Terpukul di Pasar China baca sampai selesai.

Stephen Dyer, seorang pemimpin di AlixPartners yang berfokus pada praktik otomotif di Asia, menegaskan bahwa untuk bersaing di pasar China, perusahaan asing harus mengembangkan sistem pengemudi canggih yang sebanding dengan inovasi yang ada pada kendaraan domestik. Menurutnya, jika merek dari luar tidak bisa segera meluncurkan kendaraan ramah lingkungan yang dapat bersaing, maka satu-satunya cara untuk mempertahankan pangsa pasar mereka adalah melalui kolaborasi dengan perusahaan lokal.

Otoritas China mulai mengizinkan perusahaan mobil asing untuk memiliki 100% dari produksi lokal mereka pada tahun 2022. Sebelumnya, banyak produsen asing, terutama dari AS dan Jerman, diwajibkan untuk membentuk joint venture dengan perusahaan lokal, yang kebanyakan adalah milik negara. Dalam konteks ini, perusahaan-perusahaan seperti Xpeng dan BYD telah memanfaatkan teknologi NVIDIA dan Huawei untuk mengembangkan sistem bantuan pengemudi dan hiburan dalam kendaraan mereka.

Tahun lalu, Stellantis, yang berkantor pusat di Belanda, berinvestasi sekitar US$ 1,59 miliar untuk mengakuisisi 20% saham perusahaan mobil listrik Cina Leapmotor. Para produsen mobil listrik di Tiongkok telah berhasil mengintegrasikan fitur entertainment dan teknologi bantuan pengemudi ke dalam kendaraan mereka, menghadirkan tantangan bagi pesaing asing untuk tetap bertahan di pasar yang semakin kompetitif.

Menurut Weng Yajun, seorang mitra M&A di JunHe Law, merek kendaraan energi baru dari dalam negeri sangatlah kompetitif. Hal ini mendesak produsen asing seperti General Motors, Volkswagen, dan Nissan untuk beradaptasi, terutama mengingat penurunan pendapatan yang mereka alami di China antara tahun 2019 dan 2023. Meskipun driver assistance dari Tesla belum sepenuhnya disetujui di China, para produsen lokal telah mengembangkan sistem serupa secara mandiri.

Di sisi lain, Kia asal Korea Selatan juga melaporkan penurunan penjualan sebesar 30% dari tahun 2020 hingga 2023. Melihat kondisi ini, Tu Le, pendiri dan direktur pelaksana Sino Auto Insights, menyarankan bahwa produsen asing sebaiknya mempertimbangkan kemitraan dengan pabrikan lokal untuk memperbaiki posisi mereka di pasar. Namun, tantangan dalam kolaborasi ini bisa jadi menjadi rintangan bagi raksasa otomotif asing.

Terima kasih telah membaca tuntas pembahasan guncangan besar di industri otomotif raksasaraksasa terpukul di pasar china dalam internasional ini Moga moga artikel ini cukup nambah pengetahuan buat kamu tetap semangat berkolaborasi dan utamakan kesehatan keluarga. Jangan ragu untuk membagikan ini ke sahabat-sahabatmu. Sampai bertemu lagi

© Copyright 2024 - TV7 News Informasi Berita Terupdate dan Terbaru Indonesia
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads