Kenaikan PPN jadi 12% di 2025: Tanggapan Mendag yang Mencuri Perhatian Pengusaha!

Co.id Semoga kamu tetap berbahagia ya, Di Kutipan Ini aku mau menjelaskan internasional yang banyak dicari orang. Laporan Artikel Seputar internasional Kenaikan PPN jadi 12 di 2025 Tanggapan Mendag yang Mencuri Perhatian Pengusaha Ikuti selalu pembahasannya sampai bagian akhir.
Ketua Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), Budihardjo Iduansjah, baru-baru ini menyampaikan keprihatinannya mengenai dampak dari kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang mencapai 12%. Ia menegaskan bahwa perubahan ini dapat memengaruhi perilaku belanja masyarakat dan berpotensi menurunkan daya beli secara signifikan.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Perdagangan Budi Santoso mengungkapkan bahwa pemerintah telah menyiapkan sejumlah program untuk menjaga kestabilan daya beli masyarakat. Beberapa langkah yang akan diambil termasuk stabilisasi harga dan ketersediaan bahan pokok, peningkatan sarana perdagangan dalam negeri, dan pengawasan terhadap perdagangan.
Budi juga menjelaskan bahwa hal ini dilakukan agar masyarakat tetap aktif dalam berbelanja. “Karena perputaran ekonomi sangat bergantung pada konsumsi masyarakat,” tambahnya saat berada di Gedung DPR RI pada Rabu, 20 November 2024. Dengan meningkatnya harga jual produk akibat PPN ini, Budihardjo khawatir masyarakat akan semakin menunda pengeluaran mereka.
Roy, yang merupakan ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), juga mengungkapkan keprihatinan akan dampak ini. Ia meminta agar pemerintah menunda penerapan PPN 12% tersebut. “Apabila masyarakat memilih untuk menabung, perekonomian tidak akan bergerak,” katanya di Hotel Borobudur Jakarta pada Selasa, 19 November 2024.
Kenaikan PPN 12% kemungkinan besar akan memengaruhi semua lini harga barang. Menurut Budi, penting untuk menciptakan ekosistem ekonomi yang saling mendukung agar sektor perdagangan tidak terpuruk. Salah satu program yang dijalankan adalah program “BISA”, yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah eksportir baru dan memperluas pasar bagi UMKM.
Berdasarkan prediksi Budihardjo, sektor ritel akan mengalami masa sulit pada awal tahun 2025. Kenaikan PPN dapat menciptakan efek domino yang berdampak negatif pada perekonomian, di mana konsumen akan lebih selektif dalam berbelanja, yang tentu saja mempengaruhi perputaran uang di pasar.
Dalam dialog dengan CNBC Indonesia, Roy mengungkapkan bahwa meskipun kenaikan PPN hanya 1%, hal ini dapat berujung pada kenaikan harga produk di ritel modern sebesar 5-10%. Ia menegaskan bahwa semua elemen ekosistem, mulai dari pabrik hingga ritel, perlu berfungsi dengan baik untuk menghindari penurunan drastis dalam penjualan.
Sebagai tambahan, diperkirakan bahwa penjualan akan anjlok hingga 50% dibandingkan bulan Desember 2024, saat mana masyarakat biasanya berbelanja untuk kebutuhan Natal dan akhir tahun. Budihardjo berharap agar pemerintah mempertimbangkan dampak dari kebijakan ini, terutama terkait daya beli masyarakat dan kondisi ekonomi nasional. “Jika PPN tidak dinaikkan, pertumbuhan ekonomi bisa stabil di angka 5%,” pungkasnya.
Terima kasih telah membaca seluruh konten tentang kenaikan ppn jadi 12 di 2025 tanggapan mendag yang mencuri perhatian pengusaha dalam internasional ini Jangan segan untuk mencari referensi tambahan selalu bergerak maju dan jaga kesehatan lingkungan. Mari sebar kebaikan ini kepada semua. terima kasih banyak.
✦ Tanya AI