Ketegangan Politik Global: Pilpres AS Trump Vs Harris di Mata Pemimpin Dunia

Co.id Dengan nama Allah semoga kita diberi petunjuk. Saat Ini aku ingin berbagi insight tentang internasional yang menarik. Konten Yang Menarik Tentang internasional Ketegangan Politik Global Pilpres AS Trump Vs Harris di Mata Pemimpin Dunia Pelajari setiap bagiannya hingga paragraf penutup.

Pesta demokrasi di Amerika Serikat telah menarik perhatian dari berbagai pemerintahan besar di dunia, termasuk Rusia, China, dan Israel, yang semuanya terlibat dalam dinamika geopolitik yang rumit. Pada tanggal 13 September tahun ini, pemerintahan Biden mengumumkan kenaikan tarif pada produk-produk asal China. Meskipun begitu, ada banyak petunjuk yang menunjukkan bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin, lebih condong untuk mendukung Donald Trump dalam pemilihan ini.

Putin sejak lama mengungkapkan pandangannya terhadap politik kepresidenan di AS dan telah memberikan dukungan terhadap kandidat yang diinginkannya sejak tahun 2004. Ia memiliki pandangan negatif terhadap sistem demokrasi pasar liberal Barat dan percaya bahwa Trump akan melanjutkan agenda yang bisa mengguncang institusi-institusi penting seperti NATO dan Uni Eropa, yang merupakan rival Rusia.

Walaupun begitu, para analis di Rusia berpendapat bahwa apapun hasil pemilu, sikap Washington terhadap Moskow tidak akan berubah. Selama masa kepresidenannya, Trump memulai perang dagang dengan China dengan menerapkan tarif sebesar US$ 250 miliar pada tahun 2018. Pemilihan presiden yang akan datang ini mempertemukan Trump yang diusung oleh Partai Republik dengan Wakil Presiden Petahana, Kamala Harris, dari Partai Demokrat.

Sementara Putin mengisyaratkan dukungannya kepada Harris, ia dianggap sebagai kandidat favorit Trump dari sisi hubungan internasional. Di sisi lain, ketika Joe Biden menjabat, ia memilih untuk mempertahankan tarif yang diberlakukan oleh Trump. Jika Harris berhasil meraih kemenangan, diharapkan akan ada konsistensi dalam kebijakan luar negeri terhadap Beijing.

Ironisnya, sejumlah kalangan di Beijing terlihat lebih condong mendukung Harris, meskipun ada keyakinan luas bahwa mereka lebih menyukai kemenangan Trump. Pada tahun 2020, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyebut Trump sebagai sahabat terbaik bagi Israel selama menjabat di Gedung Putih. Namun ketika Biden dilantik, Netanyahu juga mengucapkan selamat, yang membuat Trump merasa dikhianati.

Netanyahu berusaha untuk memperbaiki hubungan dengan Trump, dan pada bulan Juli tahun ini, ia mengunjungi mantan presiden tersebut di Mar-a-Lago, Florida. Di sisi lain, pemerintahan Biden terus memberikan dukungan diplomatik dan militer kepada Israel, terutama setelah konflik di Gaza dimulai pada 7 Oktober tahun lalu, dengan mengirimkan miliaran dolar bantuan. Biden mengatakan dalam konferensi pers pada 4 Oktober bahwa ia tidak mengetahui apakah Netanyahu telah menunda kesepakatan gencatan senjata, meskipun ada spekulasi yang menduga hal tersebut.

Tidak ada pemerintahan yang lebih membantu Israel dibandingkan saya, kata Biden, merujuk pada dukungan yang diberikan kepada Netanyahu selama perseteruan tersebut.