Konflik Meningkat: Netanyahu Tantang PBB Dalam Permainan Berbahaya

Co.id Assalamualaikum semoga harimu penuh berkah. Detik Ini aku ingin membagikan informasi penting tentang internasional. Catatan Mengenai internasional Konflik Meningkat Netanyahu Tantang PBB Dalam Permainan Berbahaya baca sampai selesai.

Di tengah situasi yang tegang, rancangan undang-undang yang bertujuan untuk melarang UNRWA, lembaga bantuan terbesar di Gaza, sedang menjadi perdebatan hangat di parlemen Israel. Ketegangan semakin meningkat setelah pernyataan kantor Perdana Menteri Netanyahu pada hari Selasa, yang menegaskan bahwa Israel didirikan melalui kemenangan dalam Perang Kemerdekaan, sekaligus menolak fakta bahwa pembentukan negara tersebut didukung oleh PBB pada tahun 1948.

Sejak Netanyahu dan Partai Likud mengambil alih pemerintahan pada tahun 2009, hubungan antara Israel dan PBB semakin memanas, terutama dengan kehadiran kelompok sayap kanan dan ultra-ortodoks dalam pemerintahan yang mempertanyakan keberadaan PBB. Jakarta, CNBC Indonesia melaporkan bahwa ketegangan ini kian bertambah dengan serangkaian serangan terhadap posisi Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL).

UNIFIL sendiri menegaskan bahwa kehadiran mereka di Lebanon berdasarkan mandat PBB untuk menjaga Garis Biru yang memisahkan Lebanon dari Israel serta Dataran Tinggi Golan yang diduduki. Menurut analisis pengamat dari Tel Aviv, Nimrod Flaschenberg, PBB memiliki arti penting dalam memori kolektif masyarakat Israel sebagai bagian dari sejarah pendirian negara tersebut melalui piagam PBB pada tahun 1948. Namun, ia juga menyoroti bahwa delegitimasi terhadap PBB telah berlangsung selama beberapa dekade, terutama karena kritik yang sering ditujukan kepada Israel.

Obsesi Dewan HAM PBB terhadap isu Israel dan Palestina tidak dapat dipungkiri, ungkap Flaschenberg. Sejak dimulainya serangan oleh angkatan bersenjata Israel, UNIFIL mencatat sekitar 25 insiden yang merusak properti dan fasilitas mereka, seperti yang dilansir oleh Al Jazeera pada 26 Oktober 2024. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa Hizbullah memanfaatkan UNIFIL sebagai perisai manusia, sementara Menteri Energi Eli Cohen mengecap PBB sebagai organisasi gagal dan UNIFIL sebagai kekuatan yang tidak berguna.

Para pengamat meyakini bahwa undang-undang tersebut kemungkinan besar akan disetujui. UNIFIL melaporkan, posisi mereka sudah diserang 12 kali oleh Israel, termasuk penggunaan fosfor putih, zat berbahaya yang dikecam oleh organisasi hak asasi manusia. Dalam waktu yang bersamaan, lima penjaga perdamaian terluka dalam tiga insiden yang terpisah, sedangkan 15 lainnya mengalami masalah kesehatan setelah terpapar asap yang dilepaskan oleh IDF pada 13 Oktober di Ramyah. Insiden tersebut menjadi bagian dari sejarah panjang yang rumit antara Israel dan PBB sejak tahun 1948.

UNIFIL telah mengonfirmasi bahwa terjadi kerusakan pada properti mereka, dan insiden ini bermula sejak Israel melancarkan serangan ke Lebanon pada 1 Oktober. Namun, karena kurangnya fasilitas pengujian, UNIFIL belum dapat menentukan kandungan asap yang dihasilkan. Selain itu, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, dilarang memasuki Israel setelah dianggap gagal untuk mengutuk serangan rudal Iran ke Israel pada bulan Oktober.