Ledakan Mengguncang Beirut: 20 Jiwa Melayang dan Ratusan Terluka Akibat Serangan Israel

Co.id Selamat datang di blog saya yang penuh informasi terkini. Pada Edisi Ini saatnya membahas internasional yang banyak dibicarakan. Informasi Mendalam Seputar internasional Ledakan Mengguncang Beirut 20 Jiwa Melayang dan Ratusan Terluka Akibat Serangan Israel Mari kita bahas selengkapnya sampai selesai.

1.1. Menteri Kesehatan Lebanon
2.1. setidaknya 20 jiwa melayang
3.1. Mohammad Haidar
4.1. Serangan ini menjadi bagian dari agresi militer Israel
5.1. 3.500 korban jiwa

Menteri Kesehatan Lebanon, Firass Abiad, mengungkapkan bahwa serangan udara telah menyasar sebuah gedung bertingkat di kawasan Basta, Beirut. Gedung tersebut diduga menampung sekitar 35 orang. Kawasan ini dikenal sebagai tempat tinggal komunitas Muslim Sunni dan Syiah serta berlokasi dekat dengan berbagai kedutaan besar negara-negara Barat.

Pada hari Sabtu, 23 November 2024, serangan udara Israel yang terjadi di dekat pemukiman di pusat kota Beirut dilaporkan mengakibatkan setidaknya 20 jiwa melayang, menurut informasi dari Kementerian Kesehatan Lebanon. Angka korban jiwa ini diperkirakan masih dapat bertambah, sementara jumlah orang yang mengalami luka-luka mencapai 66 orang.

Pejabat Israel memberikan pernyataan yang menegaskan bahwa komandan militer Hizbullah, Mohammad Haidar, tidak ada di lokasi kejadian dan tidak menjadi korban dalam serangan tersebut. Menurut informasi dari pejabat Hizbullah, tidak ada pemimpin kelompok tersebut yang berada di tempat pada saat serangan.

Serangan udara terjadi setelah pukul 4 pagi, mengejutkan warga Beirut dengan ledakan yang kuat dan membuat banyak bagian kota diselimuti oleh asap tebal. Mengutip laporan dari New York Times, operasi militer ini merupakan langkah untuk mencoba membunuh Haidar, dengan pengakuan dari tiga pejabat pertahanan Israel yang memilih untuk tetap anonim.

Dalam beberapa hari terakhir, pasukan darat Israel telah melakukan serangan lebih intensif di Lebanon selatan, sambil memperkuat serangan udara di Dahiya, yang merupakan kawasan pinggiran selatan Beirut dengan kendali de facto oleh Hizbullah. Serangan ini menjadi bagian dari agresi militer Israel yang lebih luas untuk memaksa Hizbullah menuju perundingan gencatan senjata.

Perang yang berlangsung di Lebanon telah menelan lebih dari 3.500 korban jiwa dan menyebabkan hampir seperempat penduduknya terpaksa meninggalkan tempat tinggal mereka. Kondisi ini menunjukkan betapa kompleks dan seriusnya situasi kemanusiaan yang dihadapi negeri tersebut.