• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Lonjakan Rasisme dan Diskriminasi: Muslim di Eropa Menghadapi Tantangan Berat!

img

Co.id Bismillah semoga hari ini penuh kebaikan. Pada Postingan Ini saya akan mengulas cerita sukses terkait internasional., Tulisan Yang Mengangkat internasional Lonjakan Rasisme dan Diskriminasi Muslim di Eropa Menghadapi Tantangan Berat Ikuti pembahasan ini hingga kalimat terakhir.

Kenaikan Diskriminasi Terhadap Muslim di Eropa

Menurut laporan oleh Beresnevičiūtė, situasi diskriminasi rasial yang dialami oleh komunitas Muslim di Eropa semakin memprihatinkan. Banyak dari mereka melaporkan pengalaman diskriminasi yang bertumpuk, yang berkaitan dengan agama, warna kulit, serta latar belakang etnis atau status imigrasi mereka.

Di Jerman, contohnya, 68% responden Muslim mengaku mengalami diskriminasi, sementara di antara 13 negara anggota yang disurvei, 39% melaporkan adanya diskriminasi di pasar kerja. Lebih lanjut, 41% dari mereka bekerja di sektor yang tidak sesuai dengan kualifikasi mereka. Perempuan yang mengenakan pakaian keagamaan, seperti jilbab, juga mengemukakan bahwa mereka menghadapi tingkat diskriminasi yang lebih tinggi dalam dunia kerja.

Survei yang dilakukan oleh Badan Hak Asasi Manusia Uni Eropa (FRA) yang dipublikasikan pada 24 Oktober 2024, menunjukkan hampir setengah dari responden Muslim mengaku mengalami diskriminasi baru-baru ini. Selain itu, satu dari tiga responden (35%) mengungkapkan kesulitan dalam membeli atau menyewa rumah karena diskriminasi, sebuah kenaikan signifikan dari 22% pada tahun 2016.

Meski pemerintah di berbagai negara diharapkan dapat mengambil tindakan tegas terhadap diskriminasi dan kejahatan kebencian, hanya sedikit dari mereka yang merasa pengalaman diskriminasi mereka bermanfaat untuk dilaporkan. Hanya 6% yang mengaku telah mengajukan pengaduan terkait insiden yang mereka alami.

Lebih mencolok lagi adalah diskriminasi yang dirasakan oleh perempuan usia 16 hingga 24 tahun yang mengenakan pakaian keagamaan, yang angkanya mencapai 58%. Laporan ini mengaitkan meningkatnya diskriminasi tersebut dengan kebangkitan kelompok sayap kanan di Eropa. Di Austria, sebagai contoh, 71% Muslim melaporkan pengalaman rasisme.

Dari survei yang melibatkan 9.600 responden Muslim di 13 negara, dan dengan meningkatnya serangan terhadap komunitas Muslim pasca-konflik di Gaza, Tren diskriminasi terlihat menjangkau hampir semua aspek kehidupan mereka. Lebih dari setengah responden yang lahir di Eropa (55%) melaporkan merasa diskriminasi saat mencari pekerjaan, meskipun memiliki kualifikasi yang memadai.

Dengan laporan ini, Beresnevičiūtė menekankan bahwa keadaan yang dihadapi oleh kaum muda Muslim di Eropa sangat memprihatinkan dan perlu disikapi segera untuk menciptakan keadilan dan kesetaraan bagi semua warga negara.

Begitulah uraian lengkap lonjakan rasisme dan diskriminasi muslim di eropa menghadapi tantangan berat yang telah saya sampaikan melalui internasional Jangan segan untuk mengeksplorasi topik ini lebih dalam tetap produktif dan rawat diri dengan baik. share ke temanmu. semoga artikel berikutnya bermanfaat untuk Anda. Terima kasih.

© Copyright 2024 - TV7 News Informasi Berita Terupdate dan Terbaru Indonesia
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads