Menjelang Akhir 2024, Taiwan Sesuaikan Strategi untuk Tarik Wisatawan!

Co.id Hai selamat membaca informasi terbaru. Kini saya ingin membedah gaya hidup yang banyak dicari publik. Review Artikel Mengenai gaya hidup Menjelang Akhir 2024 Taiwan Sesuaikan Strategi untuk Tarik Wisatawan Baca artikel ini sampai habis untuk pemahaman yang optimal.

Profesor Pariwisata Universitas Providence, Huang Jeng-tsung, menyatakan bahwa jika tren angka kunjungan saat ini dipertahankan selama empat bulan terakhir di tahun 2024, maka jumlah pengunjung ke Taiwan sepanjang tahun ini diperkirakan hanya akan mencapai sekitar delapan juta orang. Menurut laporan dari Taiwan News yang dirilis pada tanggal 24 Oktober 2024, para pejabat di sektor pariwisata telah menetapkan target ambisius sebanyak 12 juta pengunjung untuk tahun 2024.

Pada tahun ini, diperkirakan total kunjungan wisatawan asing tidak akan melampaui delapan juta. Dari Januari hingga Agustus, jumlah wisatawan asing yang datang ke Taiwan belum mencapai lima juta. Beberapa faktor yang mempengaruhi penurunan jumlah ini termasuk adanya gempa bumi, badai, serta kebijakan dari China yang melarang pariwisata massal ke Taiwan.

Seiring dengan penetapan kembali target kunjungan wisatawan mancanegara untuk tahun 2024, kota Ximending menjadi salah satu tujuan yang paling dicari oleh para pelancong. Meskipun jumlah kedatangan mengalami sedikit peningkatan pada bulan Agustus menjadi 616.000, total kedatangan untuk delapan bulan pertama tahun ini hanya mencapai 4,96 juta.

Dari pihak Ditjen Pariwisata setempat, diakui bahwa target kedatangan 10 juta wisatawan mancanegara tahun ini merupakan sebuah harapan yang tidak dapat direalisasikan, dengan estimasi saat ini berada di bawah delapan juta. Taiwan tetap mengandalkan daya tarik wisata kuliner serta keramahan masyarakat setempat untuk menarik lebih banyak pengunjung.

Berdasarkan data Ditjen Pariwisata, negara-negara yang paling banyak mengunjungi Taiwan adalah Hong Kong dan Macau, dengan total lebih dari 14,9 juta pengunjung, diikuti oleh Jepang yang mencatat 1,32 juta pengunjung, dan Korea Selatan dengan satu juta pengunjung.