Menuju PD 3: Biden Beri Lampu Hijau untuk Ukraina Gunakan Bom AS Hantam Rusia!

Co.id Assalamualaikum semoga kalian dalam perlindungan tuhan yang esa. Sekarang saya akan mengupas internasional yang banyak dicari orang-orang. Laporan Artikel Seputar internasional Menuju PD 3 Biden Beri Lampu Hijau untuk Ukraina Gunakan Bom AS Hantam Rusia Ikuti penjelasan detailnya sampai bagian akhir.

Baru-baru ini, sebuah keputusan yang mengundang kecemasan di Washington dan Kyiv terungkap. Pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, dilaporkan telah memberikan persetujuan bagi Ukraina untuk menggunakan senjata buatan AS dalam serangan terhadap wilayah Rusia. Menurut dua pejabat dari Washington dan seorang sumber terpercaya yang mengetahui keputusan tersebut, hal ini terjadi pada hari Minggu, di waktu setempat.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, telah lama mengajukan permohonan kepada Barat untuk memperbolehkan militer Ukraina menggunakan senjata dari AS untuk menyerang target militer Rusia yang berjarak jauh dari perbatasan mereka. Perubahan ini umumnya merupakan respons terhadap lantaran pengerahan pasukan darat Korea Utara oleh Rusia untuk memperkuat pasukan mereka sendiri, ungkap pejabat AS serta sumber terkait yang memberikan informasi tersebut.

Keputusan ini menandai perubahan signifikan dalam kebijakan Amerika terkait keterlibatan mereka dalam konflik Rusia-Ukraina. Menurut informasi dari sumber yang sama, Ukraina dijadwalkan akan melaksanakan serangan jarak jauh pertama dalam beberapa hari mendatang, meski tidak diungkapkan rincian lebih lanjut untuk alasan keamanan operasional.

AS, di sisi lain, merasa khawatir bahwa keputusan ini dapat memicu keterlibatan langsung dengan Moskow, berpotensi mengarah pada konflik berskala besar seperti Perang Dunia III. Dalam pidato malamnya, Zelenskiy menekankan bahwa rudal dari AS akan berbicara untuk dirinya sendiri, merujuk pada persetujuan yang baru saja diperoleh.

Meski banyak media mengabarkan bahwa izin untuk mengambil tindakan telah diberikan, Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri AS memilih untuk tidak berkomentar. Perubahan kebijakan ini muncul di tengah kekalahan calon presiden dari partai yang sama dengan Biden dalam pemilu AS pada 5 November, di mana Kamala Harris kalah dari mantan presiden Donald Trump, yang kembali mencalonkan diri dari Partai Republik, dengan pelantikan resminya dijadwalkan pada 20 Januari 2025.

Kremlin sendiri belum memberikan tanggapan resminya, meskipun mereka telah memperingatkan bahwa pengurangan batasan penggunaan senjata oleh Ukraina dapat berujung pada eskalasi yang signifikan. Wakil kepala komite urusan internasional di majelis tinggi Rusia, Vladimir Dzhabarov, menyatakan bahwa keputusan tersebut dapat memicu Perang Dunia III. Anggota senior Dewan Federasi Rusia, Andrei Klishas, juga menambahkan bahwa Barat telah memutuskan jalur eskalasi yang dapat mengakibatkan kehancuran total negara Ukraina.