PLN Ungkap Rencana Cemerlang untuk Transisi Energi di COP29: Inisiatif Pembiayaan yang Menarik Perhatian

Co.id Selamat membaca semoga bermanfaat. Pada Blog Ini aku mau berbagi tips mengenai internasional yang bermanfaat. Informasi Terkait internasional PLN Ungkap Rencana Cemerlang untuk Transisi Energi di COP29 Inisiatif Pembiayaan yang Menarik Perhatian Jangan berhenti di tengah jalan

Utusan Khusus Presiden untuk Perdagangan Internasional dan Kerja Sama Multilateral, Mari Elka Pangestu, mengungkapkan bahwa pemerintah Indonesia telah meluncurkan Global Blended Finance Alliance (GBFA). Inisiatif ini bertujuan untuk mengajak negara-negara berkembang dalam mewujudkan kolaborasi dalam pembiayaan transisi energi.

Dalam acara yang diadakan di Jakarta, PT PLN (Persero) menegaskan komitmennya untuk mendukung program swasembada energi yang dipromosikan oleh pemerintah dengan memanfaatkan energi bersih. Seperti yang ditegaskan oleh Pak Hashim Djojohadikusumo, pemerintahan baru akan melanjutkan komitmen yang telah ditetapkan sebelumnya. Oleh karena itu, PLN tengah aktif menggali sumber pembiayaan hijau dari berbagai lembaga, baik publik maupun swasta.

Direktur Keuangan PLN, Sinthya Roesly, menambahkan bahwa PLN, sebagai penggerak utama sektor kelistrikan di Indonesia, telah konsisten dalam mengelola investasi hijau demi mendukung tujuan swasembada energi. Dalam hal ini, PLN telah merumuskan beberapa inisiatif, termasuk Sustainable Linked Financing Framework (SLFF) dan Green Financing Framework (GFF).

Selama dua tahun terakhir, PLN berhasil mengumpulkan dana sekitar US$ 2,9 miliar, dan kini sedang berdiskusi dengan Asian Development Bank (ADB) untuk mendapatkan tambahan pembiayaan sebesar US$ 4,8 miliar. Mari juga menjelaskan bahwa GBFA bertujuan untuk mendukung pembiayaan demi mengurangi dampak perubahan iklim dan mencapai SDGs. Jika ditambahkan dengan pemenuhan SDGs, total yang diperlukan akan mencapai sekitar US$ 6 triliun.

Pada kesempatan di Conference of the Parties (COP29) di Baku, Azerbaijan, PLN mempresentasikan berbagai inisiatif pembiayaan hijau untuk proyek transisi energi di Indonesia. Kementerian Keuangan memperkirakan, negara ini membutuhkan biaya sekitar US$ 280 miliar untuk semua aksi iklim hingga tahun 2030, dengan hanya 30% dari jumlah tersebut dapat didanai oleh anggaran negara.

Sinthya juga menjelaskan bahwa PLN akan terus mencari berbagai pilihan pendanaan, baik melalui kerja sama internasional maupun sumber lokal, untuk memastikan transisi energi berjalan lancar sesuai rencana. PLN menargetkan pengembangan 75% pembangkit berbasis energi terbarukan. Beberapa lembaga keuangan seperti World Bank, Asian Development Bank (ADB), dan Just Energy Transition Partnership (JETP) telah memberikan dukungan untuk transisi energi PLN.

Mari menekankan bahwa negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, perlu merancang strategi untuk mengejar kekurangan pendanaan yang ada. Untuk mencapai ambisi tersebut, dana yang diperlukan diperkirakan melebihi US$ 100 miliar hingga tahun 2033. Sinthya melanjutkan dengan menjelaskan bahwa PLN telah menyusun strategi pendanaan untuk proyek energi hijau, yang mencakup berbagai aspek mulai dari pembangkitan hingga distribusi, termasuk pengembangan smart grid.

Sejak diluncurkan pada KTT G20, GBFA telah mendapatkan partisipasi dari berbagai negara seperti Prancis, Kanada, dan Kenya. Estimasi pembiayaan untuk aksi iklim sendiri berkisar antara US$ 1-2 triliun. Mari berharap komitmen melalui GBFA ini akan terus berlanjut.

Selesai sudah pembahasan pln ungkap rencana cemerlang untuk transisi energi di cop29 inisiatif pembiayaan yang menarik perhatian yang saya tuangkan dalam internasional Mudah-mudahan Anda mendapatkan manfaat dari artikel ini kembangkan ide positif dan jaga keseimbangan hidup. silakan share ke temanmu. Terima kasih