Prabowo dan Xi Jinping: 10 Poin Penting dari Lawatan Bersejarah ke China!

Co.id Semoga senyummu selalu menghiasi hari hari dan tetap mencari ilmu. Pada Saat Ini saya akan mengulas fakta-fakta seputar internasional. Artikel Yang Menjelaskan internasional Prabowo dan Xi Jinping 10 Poin Penting dari Lawatan Bersejarah ke China Ikuti penjelasan detailnya sampai bagian akhir.

1.1. Xi Jinping
2.1. Presiden Prabowo Subianto
3.1. Republik Rakyat China
4.1. Prabowo
5.1. 2+2

Kedua negara sepakat untuk memperkuat hubungan militer dengan meningkatkan pertukaran tingkat tinggi antara angkatan bersenjata mereka. Hal ini diharapkan dapat memperlancar komunikasi dan kerja sama di berbagai bidang, khususnya di sektor pertahanan.

Pemimpin Tiongkok, Xi Jinping, meyakini bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Indonesia akan memasuki babak baru dalam pembangunan nasionalnya, dengan pencapaian yang lebih signifikan dalam proses modernisasi. Upaya ini akan terus melanjutkan tradisi kerjasama bilateral di antara kedua negara.

Kedua belah pihak juga berkomitmen untuk menjadi contoh bagi negara-negara berkembang lainnya. Ini berfungsi sebagai sebuah platform strategis yang mendukung komunikasi di tingkat tinggi, serta kerja sama di bidang politik, keamanan, dan pertahanan. Pengakuan ini menunjukkan bahwa Pemerintah Republik Rakyat China adalah satu-satunya entitas yang sah yang merepresentasikan keseluruhan Tiongkok, mencakup juga pengakuan bahwa Taiwan adalah bagian tak terpisahkan dari wilayah tersebut.

Dalam kunjungannya ke Tiongkok, Prabowo menerima undangan dari pemerintah setempat. Dalam pernyataannya, Tiongkok memberikan pujian atas kemajuan yang luar biasa yang telah dicapai Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, baik di sektor ekonomi maupun sosial.

Kedua negara sepakat untuk mengadakan pertemuan pertama dari Mekanisme Dialog 2+2 antara Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan pada tahun 2025. Salah satu agenda utama pertemuan ini adalah mencapai kesepahaman mengenai pengembangan bersama di kawasan yang memiliki klaim tumpang tindih, khususnya di Laut China Selatan.