Prabowo: Mimpi Besar Menjadikan RI Raja Beras Dunia, Apakah Ini Mungkin?

Co.id Assalamualaikum semoga selalu dalam kasih sayang-Nya. Disini aku ingin mengupas sisi unik dari internasional. Panduan Artikel Tentang internasional Prabowo Mimpi Besar Menjadikan RI Raja Beras Dunia Apakah Ini Mungkin Ikuti terus penjelasannya hingga dibagian paragraf terakhir.

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Keuangan sedang dalam tahap perencanaan anggaran untuk mendukung visi Presiden Prabowo Subianto menjadikan Indonesia sebagai negara produsen beras terbesar di dunia. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah melalui program swasembada beras yang melibatkan berbagai kementerian, termasuk Kementerian Pertanian, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR), Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Sosial, Kementerian Pertahanan, serta Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

Menurut Wakil Menteri Keuangan III, Anggito Abimanyu, pencapaian swasembada beras merupakan prioritas utama yang ditugaskan oleh Presiden kepada seluruh jajaran menteri. Dengan demikian, Indonesia diharapkan dapat menghentikan ketergantungan impor beras. Sebagai langkah konkret, Anggito mengungkapkan bahwa Prabowo telah merombak Perum Bulog menjadi Bulognas, yang akan berkolaborasi dengan program food estate di berbagai daerah, mulai dari Kalimantan Tengah hingga Maluku.

Anggito juga menjelaskan bahwa penganggaran untuk program ini sedang disusun, meskipun detail angka belum dapat dipastikan. Ia menyampaikan, Step by step, kami akan siapkan anggarannya, mulai dari 1 juta dulu dan kemudian 3 juta, dalam sebuah acara di Universitas Gadjah Mada pada Senin (28/10/2024). Penekanan pada swasembada menjadi prioritas utama untuk memastikan tidak ada impor beras yang dilakukan.

Lebih lanjut, Anggito menjelaskan bahwa konsep food estate menjadi langkah inovatif untuk mencetak lahan pertanian baru. Dalam rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025, anggaran untuk ketahanan pangan telah dianggarkan sebesar Rp 139,4 triliun, yang akan disalurkan melalui sejumlah kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah.

Ia menegaskan kembali bahwa anggaran tersebut akan dialokasikan untuk mengembangkan ≤3 juta hektare sawah di seluruh Indonesia. Revitalisasi Bulog, kini yang dikenal sebagai Bulognas, bertujuan untuk memperkuat posisinya sebagai penyedia buffer untuk kebutuhan pangan nasional, sehingga dapat memastikan ketersediaan pangan yang stabil bagi masyarakat.