Prabowo Usulkan Revitalisasi Bulog: Kembalinya Era Soeharto, Apa Saja Manfaat dan Risikonya?

Co.id Mudah mudahan kalian sehat dan berbahagia selalu. Di Momen Ini aku mau berbagi pengalaman seputar internasional yang bermanfaat. Artikel Ini Membahas internasional Prabowo Usulkan Revitalisasi Bulog Kembalinya Era Soeharto Apa Saja Manfaat dan Risikonya Jangan berhenti di sini lanjutkan sampe akhir.

1.1. Zulkifli Hasan

Pemerintah Indonesia sedang merencanakan perubahan signifikan terhadap struktur Perum Bulog untuk memperkuat fokusnya dalam stabilisasi pangan dan mendukung pencapaian swasembada pangan pada tahun 2027. Dalam upaya ini, Bulog diharapkan dapat menjalankan dua peran yang berbeda; pertama sebagai lembaga yang melaksanakan penugasan pemerintah, dan kedua sebagai entitas yang mengembangkan fungsi komersialnya.

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menegaskan bahwa Bulog akan bertransformasi menjadi lembaga non-komersial yang tidak mengutamakan keuntungan. Ini diharapkan dapat mengembalikan peran Bulog sebagai stabilisator pangan yang lebih optimal, mirip dengan yang terjadi pada era Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto.

Namun, ia juga mencatat bahwa praktik pengadaan dan distribusi yang selama ini berlangsung sering kali bersifat tertutup dan kurang transparan. Hal ini menciptakan peluang bagi praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), yang berpotensi membebani keuangan negara secara signifikan. Sistem yang ada bukannya menciptakan efisiensi, malah memperkuat jaringan rent-seeking yang hanya menguntungkan segelintir orang, tambahnya.

Selain itu, tekanan dari penugasan pemerintah dapat menggerus keuntungan dari sisi penjualan komersial Bulog. Jangkauan operasional Bulog yang luas sebenarnya memberikan peluang untuk stabilisasi harga berbagai komoditas pangan di seluruh Indonesia. Namun, sistem monopoli yang diterapkan justru sering kali menimbulkan inefisiensi pasar dan menghambat upaya stabilisasi harga pangan.