Putin dan Trump Siap Duduk Bersama: Akankah Perang Ukraina Berakhir?

Co.id Dengan izin Allah semoga kita selalu diberkati. Pada Artikel Ini aku ingin berbagi informasi menarik mengenai internasional. Konten Yang Berjudul internasional Putin dan Trump Siap Duduk Bersama Akankah Perang Ukraina Berakhir Pelajari seluruh isinya hingga pada penutup.

Dalam sebuah pernyataan bulan ini, Presiden Rusia Vladimir Putin menekankan bahwa setiap kesepakatan gencatan senjata perlu mencerminkan kondisi aktual yang ada di lapangan. Di dalam negeri, Putin memiliki kemungkinan untuk menjelaskan kesepakatan yang menyangkut penguasaan Rusia atas sebagian wilayah Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson sebagai suatu kemenangan. Hal ini dianggapnya penting untuk melindungi penutur bahasa Rusia di Ukraina timur sekaligus memastikan jalur darat ke Krimea.

Sumber yang dekat dengan situasi ini mengungkapkan bahwa keputusan Presiden AS Joe Biden untuk memperkenankan Ukraina menggunakan rudal ATACMS ke dalam wilayah Rusia dapat membuat resolusi konflik menjadi semakin rumit. Di dalam diskusi tingkat tinggi di Kremlin, beberapa pejabat menyatakan bahwa Barat harus memahami 'kebenaran pahit' bahwa dukungan yang diberikan kepada Ukraina tidak bisa menghentikan Rusia untuk meraih kemenangan dalam konflik ini.

Berkenaan dengan potensi gencatan senjata, beberapa sumber mencatat adanya draft perjanjian yang hampir disetujui pada bulan April 2022, yang kemudian diangkat oleh Putin sebagai dasar untuk kesepakatan. Lima pejabat, baik yang masih menjabat maupun yang pernah menjabat, mengindikasikan bahwa Kremlin bersedia untuk membekukan konflik di sepanjang garis depan.

Dalam situasi terkini, berkembang berita bahwa Putin siap berbicara mengenai kesepakatan gencatan senjata dengan presiden terpilih AS, Donald Trump. Rusia terkesan terbuka terhadap idea jaminan keamanan bagi Ukraina. Berdasarkan versi draft yang dikutip, Ukraina diharuskan untuk mengadopsi status netral permanen sebagai imbalan untuk mendapatkan jaminan keamanan dari lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB.

Dalam pembicaraan ini, beberapa konsesi juga mungkin menjadi bahan negosiasi, seperti pengurangan jumlah angkatan bersenjata Ukraina dan komitmen mereka untuk tidak membatasi penggunaan bahasa Rusia. Terdapat kemungkinan adanya ruang untuk merundingkan pembagian wilayah yang kontroversial di Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson.

Putin menyampaikan bahwa tanpa status netral, hubungan yang baik antara Rusia dan Ukraina akan sulit terjalin. Dalam konteks ini, Moskow berusaha merebut wilayah yang disebutkan dengan dalih perlakuan diskriminatif dari rezim yang ada di Kyiv terhadap penduduk lokal yang mayoritas etnis Rusia.

Dikabarkan bahwa gencatan senjata sementara justru akan memberi kesempatan bagi Barat untuk memperkuat persenjataan Ukraina. Saat ini, Rusia menguasai kira-kira 18% dari total wilayah Ukraina, termasuk seluruh Krimea, yang dianeksasinya sejak tahun 2014. Rusia juga dilaporkan memanggil pasukan dari Korea Utara untuk membantu usahanya dalam pertempuran ini.

Penggunaan rudal oleh Kyiv untuk menyerang wilayah Rusia baru-baru ini dinyatakan oleh Moskow sebagai langkah eskalasi signifikan. Dalam situasi seperti ini, jika tidak ada kesepakatan gencatan senjata yang dicapai, Rusia akan melanjutkan serangannya.

Akhirnya, pejabat Rusia menegaskan bahwa masa depan Krimea tidak akan dibicarakan, dan tidak ada kesepakatan yang mungkin terjadi tanpa jaminan keamanan serta netralitas dari pihak Ukraina. Parameter untuk menentukan kesepakatan ini sangat penting, terutama dalam konteks menjaga agar Barat tidak terjatuh ke dalam konfrontasi langsung dengan Rusia.

Demikianlah putin dan trump siap duduk bersama akankah perang ukraina berakhir sudah saya jabarkan secara detail dalam internasional Jangan lupa untuk membagikan pengetahuan ini kepada orang lain selalu berpikir positif dalam bekerja dan jaga berat badan ideal. Mari berikan manfaat dengan membagikan ini. Sampai jumpa lagi