Rahasia di Balik Lahirnya PSN di Kawasan PIK 2: Temukan Inspirasi yang Mendasarinya!

Co.id Hai apa kabar semuanya selamat membaca Pada Detik Ini saya mau menjelaskan manfaat dari internasional yang banyak dicari. Deskripsi Konten internasional Rahasia di Balik Lahirnya PSN di Kawasan PIK 2 Temukan Inspirasi yang Mendasarinya Mari kita bahas tuntas hingga bagian penutup tulisan.

Dalam upaya mendorong percepatan pembangunan ekonomi, pemerintah Indonesia menjalankan Program Strategis Nasional (PSN) yang berfokus pada pengembangan wilayah dan transformasi infrastruktur. Menurut Haryo Limanseto, Juru Bicara Kemenko Perekonomian, terdapat rencana pengembangan 14 PSN baru yang tersebar di beberapa daerah, termasuk Kepulauan Riau, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara, seperti yang diungkapkan dalam rilis resmi pada 21 Januari 2024.

Pemerintah mengusulkan agar kawasan-kawasan ini dikembangkan menjadi PSN untuk memaksimalkan daya dukung lingkungan dan memberikan dampak positif terhadap ekonomi dan pariwisata. Salah satu contoh proyek tersebut adalah pengembangan kawasan Pantai Utara Tangerang, yang diharapkan dapat menciptakan keberagaman kegiatan di luar industri dan permukiman.

Baru-baru ini, proyek PSN yang terkait dengan pengembangan green area dan eco-city di PIK 2, Kabupaten Tangerang, Banten, tengah menjadi perhatian publik. Proyek ini merupakan bagian dari upaya yang telah dimulai sejak tahun 2011, terkait dengan pengembangan kawasan di utara Tangerang. Selain itu, ide mengenai kota baru ini muncul melalui Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Tangerang Nomor yang terkait dengan pengembangan wilayah.

Menurut peraturan tersebut, Kawasan Perkotaan Baru Pantura akan menghadirkan pengembangan lahan reklamasi dan kawasan daratan pantai yang terintegrasi. Ini merupakan langkah strategis untuk menciptakan destinasi pariwisata baru sekaligus mengatasi isu-isu ekologis di garis pantai.

Secara geografis, proyek green area dan eco-city atau yang dikenal sebagai tropical coastland ini sangat strategis karena berada dekat dengan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KPSN) yang meliputi Kepulauan Seribu dan Kota Tua-Sunda Kelapa. Dukungan terhadap proyek ini datang dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno, yang telah mengekspresikan dukungannya pada tahun lalu.

Proyek dengan total investasi yang diperkirakan mencapai Rp 39 triliun ini diharapkan dapat selesai seluruhnya pada tahun 2030 dan tidak akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).