Rahasia Tersembunyi Pramugari: Karier Ganda Sebagai Penari Striptis

Co.id Semoga hidupmu dipenuhi cinta dan kasih. Pada Postingan Ini mari kita bahas keunikan dari gaya hidup yang sedang populer. Catatan Mengenai gaya hidup Rahasia Tersembunyi Pramugari Karier Ganda Sebagai Penari Striptis Baca sampai selesai agar pemahaman Anda maksimal.

Lama-kelamaan, pekerjaan sebagai pramugari membawa Bree ke dalam lingkungan yang tidak menguntungkan, di mana ia terpapar kepada orang-orang yang berprofesi sebagai germo, pengedar narkoba, hingga klien yang perilakunya meragukan. Sejumlah pramugari mengungkapkan bahwa mereka terpaksa mencari pekerjaan sampingan untuk menambah pendapatan mereka. Meskipun pramugari sering kali dianggap memiliki penghasilan yang besar, realitasnya bisa sangat berbeda; mereka mungkin menghadapi kesulitan finansial yang signifikan.

Salah satu pramugari yang tidak ingin disebutkan namanya, mengeluhkan bahwa setelah enam minggu pelatihan tanpa bayaran, ia merasa pendapitannya lebih rendah dibandingkan dengan pekerja di restoran cepat saji. Nasstasja Lewis, pramugari lain, mengungkapkan bahwa gajinya dari maskapai penerbangan papan atas sangat minim. Menurut kabar yang dirilis oleh New York Post pada 24 Oktober 2024, Bree, nama samaran pramugari tersebut, juga memiliki pekerjaan sampingan sebagai penari striptis untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Bree menjelaskan bahwa penghasilannya sebagai pramugari tidak sebesar yang dibayangkan orang. Setelah menjalani shift panjang, ia harus melepas cincin kawin dan seragamnya untuk bersiap menjadi penari. Dalam satu malam, Bree bisa menghasilkan antara USD 300 hingga USD 1,000, yang setara dengan sekitar Rp 4 juta hingga Rp 15 juta. Dengan uang sebanyak itu, ia dapat dengan mudah membayar sewa dan memenuhi kebutuhan hidupnya.

Pramugari lain, Kim, menyatakan bahwa ia hanya menerima upah setengah dari jam kerja yang telah dijalaninya. Menyikapi keadaan tersebut, banyak pramugari yang terpaksa menikmat makanan dari penumpang demi menghemat pengeluaran. “Kamu harus menanggalkan harga diri dan berkata, ‘Hei, saya harus makan,’” ungkap Lewis. Thresia, pramugari lain, menceritakan pengalamannya yang harus mengantarkan seorang rekan kerja yang tidak memiliki mobil ke tempat tinggalnya, sering kali mereka berbagi makanan karena tidak memiliki cukup uang untuk makan.

Ken Diaz, presiden serikat pekerja United Association of Flight Attendants-CWA, menegaskan bahwa kemiskinan yang dialami oleh banyak pramugari berasal dari gaji yang tidak sebanding dengan inflasi. Liam Horgan, seorang pramugari baru di United Airlines, bahkan mengungkapkan betapa buruknya kondisi ini sampai manajemen harus memberikan instruksi tentang cara mengajukan kupon makanan. “Saya merasa memalukan bahwa keserakahan perusahaan telah sampai pada titik ini,” ujarnya.

Situasi ini tidak mengherankan mengingat banyak pramugari terpaksa melakukan tindakan yang mendekati kriminal demi memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk menjadi penyeludup narkoba atau menjual foto kakinya secara online. Tidak jarang, masyarakat juga melihat di media sosial cerita pramugari tentang keseharian mereka yang semakin tidak memuaskan di dunia penerbangan.