• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Revolusi Energi Hijau: CCS/CCUS Siap Bawa Emisi Menuju Angka Minimum!

img

Co.id Assalamualaikum semoga hidupmu penuh canda tawa. Di Tulisan Ini mari kita bahas internasional yang lagi ramai dibicarakan. Ulasan Mendetail Mengenai internasional Revolusi Energi Hijau CCSCCUS Siap Bawa Emisi Menuju Angka Minimum Jangan berhenti di sini lanjutkan sampe akhir.

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia, melalui Senior Advisor for Strategic Planning ESDM, Muhammad Idris Sihite, menunjukkan dukungannya terhadap Pertamina dalam mengembangkan teknologi Carbon Capture Storage/Carbon Capture Utilization and Storage (CCS/CCUS). Menurut Sihite, regulasi yang dikeluarkan akan memperkuat langkah Pertamina dalam mencapai target tersebut.

Oki Muraza, SVP Technology Innovation Pertamina, menegaskan bahwa Pertamina berkomitmen untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi pemerintah yang diproyeksikan mencapai 8% di masa depan. Untuk mencapai potensi tersebut, pelaksanaan CCS memerlukan ekosistem yang solid, termasuk langkah-langkah mulai dari identifikasi sumber CO2, transportasi, injeksi, hingga basin penyimpanan.

Pemerintah telah menerbitkan regulasi seperti Perpres 2024 untuk menunjang implementasi CCS dan perdagangan karbon. Saat ini, terdapat setidaknya 15 kajian tentang pengembangan teknologi CCS yang tersebar di berbagai cekungan migas di seluruh Indonesia. Pertamina juga telah memulai inisiatif CCS di berbagai lokasi, termasuk pengembangan CCS di Asri Basin, Jawa Bagian Utara, serta di Lapangan Jatibarang dan Sukowati.

“CCS merupakan solusi bagi industri migas untuk menjaga kelangsungan produksi sambil mengurangi emisi karbon,” ungkap Sihite dalam panel di COP 29, seperti yang dilansir pada Senin (18/11/2024). Sihite juga menjelaskan bahwa Indonesia memiliki potensi CCS hingga 577,62 gigaton, dengan Pertamina menjalankan berbagai strategi pengurangan emisi karbon serta melakukan studi terkait potensi penyimpanan karbon mencapai 7 gigaton CO2.

Proyek CCS memerlukan investasi besar, teknologi mutakhir, infrastruktur yang memadai, dan regulasi yang mendukung. “Kami juga memerlukan insentif fiskal agar proyek ini layak secara ekonomi. Kerjasama internasional sangat penting,” tambah Oki. Dengan demikian, CCS dan CCUS memiliki peran vital dalam mencapai target net zero emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat.

Oki menyebut tantangan utama dalam proyek ini adalah biaya penangkapan karbon yang tinggi. Untuk itu, pengembangan kapasitas domestik dalam teknologi tersebut menjadi fokus. Pertamina terus menjalin kerjasama strategis dengan mitra internasional untuk mewujudkan inisiatif ini dan mengoptimalkan potensi yang ada.

Itulah rangkuman menyeluruh seputar revolusi energi hijau ccsccus siap bawa emisi menuju angka minimum yang saya paparkan dalam internasional Terima kasih telah membaca hingga akhir pertahankan motivasi dan pola hidup sehat. Ajak temanmu untuk melihat postingan ini. jangan lupa cek artikel lainnya di bawah ini.

© Copyright 2024 - TV7 News Informasi Berita Terupdate dan Terbaru Indonesia
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads