Strategi Bertahan Shin Tae-yong di R3 Kualifikasi Piala Dunia 2026: Memerlukan Formasi Solid untuk Meraih Kesuksesan!

Co.id Hai apa kabar semuanya selamat membaca Pada Artikel Ini saya ingin berbagi tips dan trik mengenai olahraga. Artikel Ini Menyajikan olahraga Strategi Bertahan Shin Taeyong di R3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Memerlukan Formasi Solid untuk Meraih Kesuksesan jangan sampai terlewat.

Timnas Indonesia saat ini tengah mengalami perubahan signifikan dengan ditambahkannya sejumlah pemain naturalisasi. Dalam pertandingan melawan Australia yang berlangsung pada tanggal 10 September 2024, tim berhasil menahan imbang lawan dengan skor 0-0. Selama pertandingan, strategi defensif yang dikenal dengan istilah parkir bus diterapkan oleh skuad Garuda untuk menghadapi serangan dari tim lawan.

Pemain bertahan Rizky Ridho menunjukkan performa yang solid dengan berusaha menghentikan Craig Goodwin, salah satu bintang Australia, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Menariknya, dalam laga mendatang melawan Jepang pada 15 November, pelatih Shin Tae-yong kemungkinan akan memanfaatkan semua pemain naturalisasi, termasuk yang terbaru, Kevin Diks.

Dalam perjalanan kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Skuad Garuda lebih cenderung mengandalkan permainan bertahan dengan serangan balik yang cepat. Dalam laga melawan China di Stadion Qingdao pada 15 Oktober 2024, pemain muda Witan Sulaeman berduel sengit dengan Jiang Guangtai.

Tommy Welly, yang akrab disapa Towel, menanggapi permainan Timnas dengan mengatakan, “Dengan kehadiran pemain naturalisasi, seharusnya strategi permainan bisa lebih terbuka.” Dia menekankan perlunya perubahan gaya permainan terutama saat melawan Jepang di kandang. Sementara itu, dalam laga sebelumnya, Timnas Indonesia menerapkan formasi 3-2-4-1 dan meski penguasaan bola hanya mencapai 34 persen, mereka berhasil mencetak gol melalui Sandy Walsh pada menit ke-19.

Kapten tim sempat berubah tangan ketika ban kapten dipindahkan dari Jay Idzes ke Asnawi Mangkualam. Dalam laga tersebut, beberapa pemain andalan seperti Witan Sulaeman dan Asnawi diminta untuk tampil maksimal meskipun kinerja mereka masih belum memenuhi ekspektasi. Dengan penguasaan bola yang terbatas, Timnas Indonesia berfokus mencari peluang melalui serangan balik.

Pada tanggal 6 September 2024, saat menghadapi tim tuan rumah di King Abdullah Sports City, Jeddah, Timnas Indonesia masih memilih bermain dengan pendekatan defensif, yang berakhir dengan kekalahan di matchday keempat saat melawan China. Semua ini menunjukkan bahwa meskipun terdapat nama-nama baru dalam skuadnya, masih banyak yang perlu ditingkatkan untuk mencapai performa optimal.