• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Mengungkap Kejutan yang Tak Terduga!

img

Co.id Hai semoga harimu menyenangkan. Sekarang saya akan mengupas informasi menarik tentang gaya hidup. Catatan Informatif Tentang gaya hidup Mengungkap Kejutan yang Tak Terduga Jangan berhenti teruskan membaca hingga tuntas.

Di Indonesia, penanggalan masih mengandalkan dua jenis kalender utama. Kalender Masehi digunakan untuk keperluan administrasi kerajaan, sementara Kalender Jawa berfungsi sebagai panduan untuk melaksanakan upacara adat. Salah satu perayaan yang diadakan adalah Hari Raya Karo, yang jatuh pada tanggal 15 bulan Karo dalam penanggalan Saka. Perayaan ini ditujukan untuk menghormati para leluhur dan menyampaikan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Meskipun sepertinya kuno, sistem penanggalan ini tetap digunakan hingga hari ini, khususnya dalam menentukan waktu pelaksanaan acara adat atau perayaan besar lainnya yang berkaitan dengan budaya Jawa. Sehari-hari, masyarakat Jawa mengenal beberapa jenis penanggalan. Di masa lalu, mereka juga memakai kalender Hijriah (Islam) dan Saka (Hindu), sehingga seringkali terdapat ketidaksesuaian antara perayaan adat Jawa dengan hari besar Islam.

Kalender Jawa, yang diperkenalkan oleh Sultan Agung dari Kerajaan Mataram, bertujuan untuk menciptakan keselarasan dalam merayakan berbagai hari besar. Dalam kalender ini, terdapat siklus lima hari yang dikenal sebagai Pancawara atau Pasaran, yang mencakup Kliwon (Kasih), Legi (Manis), Pahing (Jenar), Pon (Palguna), dan Wage (Cemengan).

Selain itu, terdapat juga siklus tujuh hari dalam Saptawara atau Padinan, yang sejalan dengan kalender Masehi, terdiri dari Senen (Senin), Selasa, Rebo (Rabu), Kemis (Kamis), Jemuwah (Jumat), Setu (Sabtu), dan Ngahad (Minggu). Nama-nama bulan dalam Kalender Jawa adalah Sura, Sapar, Mulud, Bakdamulud, Jumadilawal, Jumadilakhir, Rejeb, Ruwah, Pasa, Sawal, Dulkangidah, dan Besar.

Dengan struktur penanggalan yang kaya ini, masyarakat Jawa memiliki cara unik untuk menghormati tradisi dan merayakan kehidupan.

Begitulah uraian mendalam mengenai mengungkap kejutan yang tak terduga dalam gaya hidup yang saya bagikan Dalam tulisan terakhir ini saya ucapkan terimakasih ciptakan peluang dan perhatikan asupan gizi. Ayo sebar kebaikan dengan membagikan ini kepada orang lain. silakan lihat artikel lain di bawah ini.

© Copyright 2024 - TV7 News Informasi Berita Terupdate dan Terbaru Indonesia
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads