Terungkap! Puluhan Ribu Taman Kanak-Kanak di China Beralih Fungsi Jadi Panti Jompo

Co.id Selamat datang semoga kalian mendapatkan manfaat. Di Situs Ini mari kita kupas tuntas fakta-fakta tentang internasional. Panduan Artikel Tentang internasional Terungkap Puluhan Ribu Taman KanakKanak di China Beralih Fungsi Jadi Panti Jompo Yuk

1.1. kesempatan

Menurut laporan dari CNBC International pada tanggal 31 Oktober 2024, sebuah prasekolah di provinsi timur Zhejiang masih menjalankan operasionalnya sebagai tempat penitipan anak. Kondisi ini menunjukkan bahwa banyak prasekolah, baik milik pemerintah maupun swasta, harus tutup selama dua tahun terakhir, mengakibatkan penurunan jumlah prasekolah hingga mencapai 20.000 di seluruh Tiongkok. Data dari Kementerian Pendidikan China menunjukkan bahwa antara tahun 2021 dan 2023, jumlah anak yang mengikuti pendidikan prasekolah mengalami penurunan hampir 15%, dengan total kurang dari 41 juta.

Pemerintah telah mengupayakan berbagai langkah untuk meningkatkan angka kelahiran, tetapi hasilnya masih belum memadai. Di Jakarta, CNBC Indonesia melaporkan bahwa banyak taman kanak-kanak di China sedang dialihfungsikan menjadi panti jompo. Buktinya, foto-foto bangunan yang telah direnovasi menunjukkan bahwa sisa-sisa taman kanak-kanak hampir tidak terlihat lagi. Fenomena ini berkaitan erat dengan penurunan signifikan dalam angka kelahiran di negara tersebut, yang dimulai sejak penerapan kebijakan satu anak yang ketat pada tahun 1980.

Dinding yang sebelumnya berwarna-warni kini dicat ulang dengan warna putih susu, dan papan tulis telah diganti dengan papan buletin yang berisi informasi tentang perawatan kesehatan serta makanan bergizi untuk orang tua. Meskipun kebijakan tersebut dilonggarkan pada tahun 2016, tren penurunan kelahiran terus berlanjut, sejalan dengan meningkatnya jumlah populasi lanjut usia di Tiongkok.

Zhuang Yanfang, seorang wanita berusia 56 tahun, telah mengubah taman kanak-kanaknya di kota Jinhua, Zhejiang menjadi pusat perawatan lansia. Salah satu strategi yang diambilnya adalah menurunkan biaya bagi keluarga. Selain itu, Harry Murphy Cruise, seorang ekonom dari Moody's Analytics, memperkirakan bahwa penuaan populasi akan terus meningkat di Tiongkok. Ia mencatat bahwa jumlah anak di bawah usia 15 tahun kini hanya sekitar 10%, sebuah penurunan dari 17% sebelumnya. Ia berpendapat bahwa penuaan ini akan meningkatkan potensi pasar untuk produk dan layanan yang ditujukan kepada lansia.

Ekonom lain di Economist Intelligence Unit, Tianchen Xu, sependapat dan menekankan bahwa populasi lanjut usia tidak hanya menjadi tantangan, tetapi juga dapat menjadi kesempatan baru bagi para pelaku ekonomi.