Tragedi Menghentakkan: 100 Jiwa Melayang dalam Kerusuhan Suporter Sepak Bola! Inilah Kronologi Mematikannya!

Co.id Hai semoga perjalananmu selalu mulus. Dalam Tulisan Ini mari kita kupas tuntas fakta-fakta tentang internasional. Review Artikel Mengenai internasional Tragedi Menghentakkan 100 Jiwa Melayang dalam Kerusuhan Suporter Sepak Bola Inilah Kronologi Mematikannya Mari kita bahas selengkapnya sampai selesai.

Pertandingan yang berlangsung di N'Zerekore, kota terbesar kedua di Guinea, pada tanggal 1 Desember 2024, menyaksikan tragedi yang mengerikan dengan sekitar 100 orang kehilangan nyawa akibat bentrokan yang terjadi. Acara ini merupakan bagian dari turnamen yang diadakan sebagai bentuk penghormatan terhadap pemimpin junta Guinea, Mamadi Doumbouya.

Saksi mata mengungkapkan bahwa kerusuhan dipicu oleh keputusan wasit yang dianggap kontroversial, yang membuat para suporter marah hingga memasuki lapangan permainan. Video yang beredar di media sosial memperlihatkan kekacauan parah di luar stadion, di mana banyak jenazah berserakan di jalan dan beberapa tergeletak di lorong stadion.

Seorang saksi yang meminta anonimitas melaporkan, Semua bermula dari keputusan wasit yang diperdebatkan. Amarah massa meluas hingga mencapai kantor polisi N'Zerekore, yang dilaporkan dirusak dan dibakar. Seorang dokter juga mengungkapkan kondisi yang mengkhawatirkan, Kamar jenazah sudah penuh, dengan menyatakan bahwa dia tidak diizinkan untuk berbicara lebih lanjut kepada media.

Turnamen semacam ini sering diselenggarakan di Guinea dan dipandang sebagai langkah Doumbouya untuk mendapatkan dukungan politik menjelang pemilihan presiden yang dijadwalkan tahun depan. Setelah menggulingkan Presiden Alpha Conde pada September 2021, Doumbouya telah memperkuat kontrolnya atas negara dan menekan oposisi dengan berbagai cara, seperti penahanan dan pembuangan.

Walaupun piagam transisi yang ditetapkan setelah kudeta melarang anggota junta mencalonkan diri dalam pemilu, pendukung Doumbouya baru-baru ini menyatakan dukungan untuk pencalonannya di pemilu presiden mendatang. Pemerintah Guinea mengumumkan bahwa pemilu untuk mengembalikan tata konstitusional akan dilaksanakan pada tahun 2025.