Transformasi Energi Nasional: Butuh Rp1.000 Triliun untuk Membangun Pembangkit dan Jaringan Listrik dalam Dekade Mendatang!

Co.id Semoga kebahagiaan menyertai setiap langkahmu. Dalam Blog Ini saya akan mengulas tren terbaru mengenai internasional. Insight Tentang internasional Transformasi Energi Nasional Butuh Rp1000 Triliun untuk Membangun Pembangkit dan Jaringan Listrik dalam Dekade Mendatang Lanjutkan membaca untuk mendapatkan informasi seutuhnya.
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mengungkapkan bahwa untuk membangun infrastruktur ketenagalistrikan yang meliputi sistem transmisi dan pembangkit listrik, diperlukan investasi sebesar Rp 1.000 triliun dalam periode sepuluh tahun ke depan.
Jisman, salah satu pejabat Kementerian ESDM, menegaskan pentingnya nilai keekonomian dari listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT) agar dapat terjangkau, dengan harapan investasi dalam pembangkit listrik akan meningkat di dalam negeri.
Sementara itu, Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PT PLN (Persero), menyatakan bahwa rencana pembangunan jaringan transmisi sepanjang 53.000 kilometer telah disimulasikan bersama pemerintah untuk sepuluh tahun ke depan. Dia menambahkan, pembangunan ini bertujuan untuk mendukung pengembangan energi baru terbarukan secara masif di Indonesia.
Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung, merinci bahwa sekitar Rp 600 triliun dibutuhkan untuk membangun pembangkit listrik baru, ditambah dengan Rp 400 triliun untuk jaringan transmisi. Darmawan menegaskan bahwa rencana ini akan memfasilitasi tambahan bauran EBT di negara ini.
Selama sepuluh tahun ke depan, Indonesia berencana membangun pembangkit listrik dengan kapasitas total 68 Giga Watt (GW), di mana 47 GW di antaranya berasal dari sumber EBT. Pengembangan infrastruktur ini sangat penting, mengingat permintaan listrik di dalam negeri terus meningkat.
Untuk memenuhi kebutuhan pembangkit dalam sepuluh tahun mendatang, diperkirakan investasi sebesar Rp 600 triliun diperlukan. Menariknya, Darmawan berpendapat bahwa keekonomian pembangkit listrik lebih baik dibandingkan dengan transmisi, sehingga investasi di sektor ini lebih menarik.
Dengan rencana hingga tahun 2040, panjang jaringan transmisi yang akan dibangun diperkirakan mencapai 70.000 kilometer. Yuliot menjelaskan bahwa setiap tahapan akan direncanakan dengan detil agar semua dapat dipenuhi sesuai rencana.
Kenaikan permintaan listrik dalam negeri, yang didorong oleh produktivitas industri, rumah tangga, dan penggunaan kendaraan listrik, menunjukkan tren positif. Dalam konteks ini, Rancangan Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) sedang dalam proses pembahasan oleh pemerintah dan PT PLN (Persero).
Dengan rencana jangka panjang ini, Jisman mengulangi bahwa dalam sepuluh tahun mendatang, 68 GW, dengan 47 GW berasal dari sumber EBT, telah disimulasikan oleh tim terkait.
Demikianlah transformasi energi nasional butuh rp1000 triliun untuk membangun pembangkit dan jaringan listrik dalam dekade mendatang telah saya jelaskan secara rinci dalam internasional Saya harap Anda menikmati membaca artikel ini kembangkan jaringan positif dan utamakan kesehatan komunitas. Mari kita sebar kebaikan dengan berbagi ini. Sampai jumpa di artikel selanjutnya
✦ Tanya AI