Ukraina Gempur Rusia dengan Rudal Storm Shadow: Awal Strategi Menuju PD 3!

Co.id Dengan nama Allah semoga kita diberi petunjuk. Sekarang mari kita kupas tuntas fakta-fakta tentang internasional. Deskripsi Konten internasional Ukraina Gempur Rusia dengan Rudal Storm Shadow Awal Strategi Menuju PD 3 Ayok lanjutkan membaca untuk informasi menyeluruh.

Menurut Jack Watling, seorang peneliti senior di Royal United Services Institute yang berfokus pada pertahanan dan keamanan di Inggris, penggunaan rudal jarak jauh oleh negara-negara Barat di wilayah Rusia tidak akan memicu respons nuklir dari Moskow. Hal ini membantah kekhawatiran yang muncul di kalangan beberapa pihak di Barat. Presidan Rusia, Vladimir Putin, telah menyatakan bahwa peluncuran rudal yang diproduksi di AS dan Inggris di dalam perbatasan Rusia sama artinya dengan keterlibatan langsung NATO dalam konflik yang sedang berlangsung.

Sebelum pengoperasian rudal tersebut, Ukraina sudah lebih dulu menggunakan rudal ATACMS yang diproduksi AS untuk melancarkan serangan ke Rusia, dengan persetujuan dari Washington. Dalam konteks ini, Menteri Pertahanan Inggris, John Healey, memberikan indikasi mengenai perkembangan situasi ketika ia berbicara kepada DPR, saat laporan serangan terbaru di Kursk mulai beredar.

Trevor Ball, seorang ahli senjata dan mantan anggota Angkatan Darat AS, mengonfirmasi sejumlah foto yang menunjukkan pecahan rudal Storm Shadow, yang beredar melalui aplikasi perpesanan Telegram. Gambar-gambar ini memperlihatkan sisa-sisa rudal di wilayah Kursk, meskipun belum ada konfirmasi resmi dari Inggris terkait hal ini.

Pada tanggal 20 November 2024, Ukraina mengklaim telah berhasil menembakkan rudal Storm Shadow buatan Inggris untuk pertama kalinya. Peristiwa ini terjadi setelah Inggris dan sekutunya, AS, memberikan izin kepada Kyiv untuk menggunakan rudal tersebut. Media sosial dan blogger perang pro-Rusia melaporkan bahwa hingga 12 rudal menghantam sasaran yang diduga sebagai markas komando di desa Maryno, dengan informasi tambahan bahwa lokasi tersebut mungkin juga digunakan oleh perwira dari Korea Utara dan Rusia.

Healey menyoroti adanya perubahan signifikan dalam tindakan dan retorika di Ukraina serta mengindikasikan bahwa ketidakpuasan Kyiv terhadap keterlambatan pengiriman Storm Shadow baru menyebabkan perubahan hubungan antara Inggris dan Ukraina. Rudal Storm Shadow sendiri merupakan jenis rudal jelajah Anglo-Prancis dengan jangkauan maksimum sekitar 155 mil (250 km) yang dirancang untuk penargetan yang presisi, terutama terhadap bunker dan tempat penyimpanan amunisi.

Namun, perlu diperhatikan bahwa Rusia kemungkinan akan bereaksi dengan berbagai cara terhadap tindakan Barat. Ancaman seperti sabotase bawah laut dan penggunaan proksi untuk mengganggu perdagangan di Selat Bab Al Mandab bisa menjadi alat yang digunakan untuk membayar biaya kepada Barat. Ketegangan ini semakin meningkat sejak Rusia meluncurkan serangan besar-besaran terhadap Ukraina Timur atau Donbass pada 24 Februari 2024, dengan alasan bahwa rezim Kyiv mendiskriminasi wilayah yang mayoritas dihuni etnis Rusia serta ketertarikan Ukraina untuk bergabung dengan NATO.