• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Video Eksklusif: Pengusaha Ungkap Alasan Inflasi Meski Daya Beli Masyarakat Terpuruk!

img

Co.id Assalamualaikum semoga selalu dalam kasih sayang-Nya. Di Sesi Ini saya akan mengupas informasi menarik tentang internasional. Diskusi Seputar internasional Video Eksklusif Pengusaha Ungkap Alasan Inflasi Meski Daya Beli Masyarakat Terpuruk Pastikan Anda mengikuti pembahasan sampai akhir.

Dalam konteks kondisi geopolitik yang berlangsung di Timur Tengah, dikhawatirkan akan adanya gangguan dalam sistem logistik yang dapat memengaruhi perusahaan untuk meningkatkan persediaan barang. Hal ini menciptakan kesan seolah-olah terjadi lonjakan permintaan yang signifikan. Namun, Bob Azam, Ketua Bidang Ketenagakerjaan APINDO, menekankan perlunya analisis mendalam mengenai faktor yang menggerakkan kenaikan permintaan dan harga.

Bob Azam juga menekankan bahwa inflasi yang sedang terjadi dapat dikaitkan dengan dua faktor utama: meningkatnya permintaan dan naiknya harga barang. Pada situasi di mana daya beli masyarakat cenderung rendah, peningkatan harga sering kali disebabkan oleh langkah-langkah yang diambil perusahaan untuk menghadapi potensi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) serta naiknya upah. Oleh karena itu, hal ini perlu menjadi perhatian khusus, karena dapat mendorong terjadinya stagflasi.

Di Jakarta, CNBC Indonesia melaporkan bahwa setelah mengalami deflasi selama lima bulan, sebagian besar pasar yang dihimpun oleh CNCB Indonesia memperkirakan Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia pada bulan Oktober 2024 akan mengalami inflasi sebesar 0,03% secara bulanan (mtm). Walaupun jika terjadi deflasi, hal ini tidak akan mengejutkan, mengingat tidak adanya kenaikan harga komoditas pangan atau biaya transportasi yang signifikan.

Sementara itu, Andry Satrio Nugroho, Kepala Center of Industry, Trade and Investment INDEF, berpendapat bahwa jika inflasi terjadi pada bulan Oktober 2024, angka tersebut tidak akan terlalu tinggi, mengingat kondisi daya beli masyarakat yang masih tertahan. Ini menunjukkan bahwa berbagai faktor ekonomi harus dipantau dengan seksama untuk memahami arah perkembangan di masa mendatang.

Itulah informasi seputar video eksklusif pengusaha ungkap alasan inflasi meski daya beli masyarakat terpuruk yang dapat saya bagikan dalam internasional Jangan segan untuk mengeksplorasi topik ini lebih dalam kembangkan ide positif dan jaga keseimbangan hidup. Mari kita sebar kebaikan dengan berbagi ini. Terima kasih

© Copyright 2024 - TV7 News Informasi Berita Terupdate dan Terbaru Indonesia
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads