Warga RI Kaget! PPN yang Dibayar Hampir 20% Ternyata Bukan 11%!

Co.id Assalamualaikum semoga kita selalu dalam kebaikan. Pada Waktu Ini aku ingin membagikan informasi penting tentang internasional. Review Artikel Mengenai internasional Warga RI Kaget PPN yang Dibayar Hampir 20 Ternyata Bukan 11 Temukan info penting dengan membaca sampai akhir.

1.1. Rp46 triliun

Masyarakat yang memiliki pekerjaan dan pendapatan yang stabil akan secara langsung berkontribusi pada peningkatan daya beli serta konsumsi. Hal ini ditegaskan oleh Ardiman yang menyarankan agar pemerintah lebih fokus pada pengawasan dan penanggulangan impor ilegal yang merusak pasar domestik.

Menurutnya, apabila upaya tersebut berhasil, industri tekstil dapat meningkatkan kapasitas produksinya, bangkit kembali, serta membuka peluang kerja dengan merekrut lebih banyak karyawan. Saat ini, banyak pelaku industri, terutama di sektor tekstil dan produk tekstil (TPT), menyampaikan keprihatinan mereka akan rencana pemerintah yang berencana untuk meningkatkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% mulai tahun 2025.

Kenaikan tersebut diperkirakan akan menekan konsumsi tekstil di kalangan masyarakat, yang pada akhirnya bisa mengakibatkan penurunan signifikan dalam penjualan di sektor industri tekstil. Ardiman mencatat, dalam lima tahun terakhir, estimasi kerugian yang dialami negara akibat perubahan perdagangan TPT mencapai sekitar Rp46 triliun.

Dia juga menyoroti bahwa dengan penerapan PPN sebesar 11%, sebenarnya beban PPN untuk konsumen akhir akan mencapai 19,8%. Hal ini disebabkan oleh panjangnya rantai nilai dalam industri tekstil, di mana setiap pajak yang dibayarkan oleh subsektor terkait akan mempengaruhi harga barang di pasaran.

Saat ini, dengan kondisi daya beli masyarakat yang cenderung menurun, penambahan PPN justru diprediksi akan memperburuk situasi dengan menekan konsumsi tekstil. Sebagai hasilnya, upaya pemerintah untuk meningkatkan pendapatan negara dapat berbalik kontraproduktif.