Biden Tak Bergeming: AS Kembali Veto Usulan Gencatan Senjata untuk Gaza di PBB!

Co.id Hai selamat membaca informasi terbaru. Di Jam Ini saya akan mengupas tuntas isu seputar internasional. Insight Tentang internasional Biden Tak Bergeming AS Kembali Veto Usulan Gencatan Senjata untuk Gaza di PBB Simak penjelasan detailnya hingga selesai.

Menjelang akhir masa jabatan kedua Presiden Barack Obama, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi yang mendesak penghentian pembangunan permukiman Israel di tanah yang diduduki. Ini merupakan langkah pertama sejak 1979, mencerminkan dampak serius dari konflik yang berdampak pada stabilitas internasional. Wakil Duta Besar Slovenia untuk PBB, Ondina Blokar Drobic, menekankan bahwa situasi ini menimbulkan ancaman besar bagi perdamaian dan keamanan dunia.

Resolusi yang dihadapi veto pada Rabu tersebut juga meminta agar bantuan kemanusiaan bisa diterima secara aman dan tanpa hambatan. Pada saat itu, Amerika Serikat memilih untuk tidak menggunakan hak vetonya, yang merupakan perubahan dari dukungannya yang biasanya kepada Israel dalam isu sensitif terkait permukiman. Dalam konteks ini, pada tanggal 21 November 2024, Amerika Serikat kembali memveto permintaan Dewan Keamanan PBB untuk gencatan senjata di Gaza.

Organisasi Human Rights Watch menyatakan keprihatinan atas keputusan AS, dengan menyebut bahwa veto tersebut menunjukkan impunitas bagi Israel, yang tetap melakukan tindakan kejam terhadap warga Palestina. Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon, menyatakan terima kasih kepada AS dan menegaskan bahwa resolusi tersebut tidak akan membawa perdamaian, melainkan justru meningkatkan teror dan penderitaan.

Rusia dan China, dalam pernyataan mereka, mendorong agar draf resolusi gencatan senjata menggunakan bahasa yang lebih tegas. Namun, AS justru memilih untuk tetap tidak mendukung, menciptakan kekecewaan di kalangan pengamat yang berharap presiden baru AS, Joe Biden, akan bersikap lebih fleksibel terhadap isu-isu di Timur Tengah. Washington percaya bahwa situasi ini justru akan memberi keberanian tambahan bagi Hamas.

Selama ini, Dewan Keamanan PBB sering kesulitan untuk bersuara bulat, terutama ketika beberapa negara yang memiliki hak veto seperti AS terus menggunakannya. Hamas mengecam tindakan veto tersebut sebagai kriminal yang mengakibatkan kematian di kalangan anak-anak dan wanita serta merusak kehidupan warga sipil di Gaza. Duta Besar Palestina untuk PBB, Majed Bamya, menegaskan bahwa tidak ada alasan yang bisa membenarkan veto atas resolusi yang mencoba menghentikan kekejaman yang ada di wilayah tersebut.