Bos MIND ID Ungkap Keberhasilan Hilirisasi: Impor Kini Tak Diperlukan!

Co.id Hai semoga hatimu selalu tenang. Pada Hari Ini aku ingin berbagi pengetahuan mengenai internasional yang menarik. Artikel Yang Berisi internasional Bos MIND ID Ungkap Keberhasilan Hilirisasi Impor Kini Tak Diperlukan Tetap fokus dan simak hingga kalimat terakhir.

Jakarta, CNBC Indonesia - MIND ID, holding BUMN di sektor pertambangan, telah memperlihatkan hasil positif dari upaya hilirisasi bauksit yang dilakukan oleh anak usahanya, terutama PT Inalum. Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso, memberikan apresiasi terhadap kemajuan kolaborasi antar perusahaan yang tergabung dalam grup MIND ID, terutama dalam proses transformasi bauksit menjadi aluminium.

“Sebagai contoh, harga bauksit jika dijual langsung hanya sekitar US$ 40, tetapi jika diolah menjadi alumina, nilainya melambung menjadi US$ 575, hampir 15 kali lipat dari harga awal,” ungkap Dilo Seno Widagdo dalam sebuah acara yang membahas peran industri pertambangan dalam hilirisasi menuju Indonesia Emas pada 15 Oktober 2024 di Jakarta.

Hendi menambahkan bahwa hilirisasi bauksit memberikan nilai tambah yang sangat signifikan. Sebelumnya, harga bauksit hanya berkisar di bawah US$ 20 per ton, namun sekarang dapat mencapai US$ 2.400 per ton setelah diolah menjadi produk akhir aluminium.

“Dengan adanya sinergi antara MIND ID dan Aneka Tambang, kini Inalum tidak lagi perlu mengimpor bahan baku untuk memproduksi aluminium,” ujar Hendi dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi XII DPR RI pada 4 Desember 2024.

Dia juga menekankan pentingnya proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) yang berlokasi di Mempawah, Kalimantan Barat, dalam menciptakan integrasi dari bauksit menjadi alumina dan selanjutnya menjadi aluminium. Peningkatan nilai kembali terlihat ketika alumina diolah menjadi aluminium, yang dapat mencapai harga US$ 2.700, mencatat kenaikan hingga lima kali lipat.

“Tingkat nilai tambah dari alumina yang diolah hampir mencapai 60 kali lipat dari harga bauksit mentah,” jelas Dilo. Selain itu, hilirisasi juga memberikan dampak positif pada penyerapan tenaga kerja, menjadikannya sektor ketiga dalam hal penyerapan tenaga kerja tertinggi di Indonesia, setelah sektor pertanian dan perdagangan.