Fuad Bawazier: Dulu, Kenaikan Pajak Tak Selalu Menjadi Sorotan!

Co.id Dengan izin Allah semoga kita semua sedang diberkahi segalanya. Pada Saat Ini aku ingin mengupas sisi unik dari internasional. Review Artikel Mengenai internasional Fuad Bawazier Dulu Kenaikan Pajak Tak Selalu Menjadi Sorotan Baca tuntas untuk mendapatkan gambaran sepenuhnya.

Ketika masyarakat mengalami penurunan daya beli atau pendapatan, sebaiknya pemerintah menunda pengenaan tarif pajak yang lebih tinggi. Hal ini mirip dengan pendekatan yang diambil pada tahun 1985 ketika pemerintah hendak menerapkan Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dengan tarif 10%.

Menurut Fuad Bawazier, Direktur Jenderal Pajak periode 1993-1998, sebenarnya perubahan tarif pajak sudah sering dilakukan oleh pemerintah, meski saat ini protes masyarakat lebih mencolok. Ia menekankan bahwa pada era pemerintahannya, perubahan tarif tidak menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.

Saat pendapatan masyarakat siap dikenakan pajak, pemerintah perlu melakukannya dengan penuh pertimbangan, misalnya dengan menerapkan tarif pajak final. Dalam program yang disiarkan oleh CNBC Indonesia, Bawazier menjelaskan bahwa ada banyak cara untuk merubah tarif pajak tanpa menimbulkan kemarahan masyarakat.

Contoh nyata dari pendekatan ini adalah saat pengenaan pajak terhadap penghasilan dari transaksi di bursa efek. Ia menjelaskan bahwa penghasilan dari transaksi tersebut tergolong kecil, sehingga menerapkan pajak final adalah pilihan yang bijak. “Zaman saya, pajak naik dan turun, tidak pernah ribut,” ujarnya.

Bawazier menambahkan, meski banyak kritik datang karena tampaknya Dirjen Pajak hanya menggunakan skema pajak final, metode ini ternyata efektif dalam menciptakan keadilan. Kini, konsep yang sama juga diterapkan pada pengenaan pajak untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). “Jadi itu adalah pekerjaan yang tetap berjalan sampai sekarang,” tegasnya, seraya mengingatkan pentingnya prinsip keadilan dan keseimbangan dalam pengenaan pajak.